Serupa, hingga saat ini, Grup Modalku juga mencatatkan angka penyaluran pinjaman di setiap kuartal yang terbilang cukup stabil.
Hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 38,73 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Co-Founder Funding Societies dan CEO Modalku Indonesia Reynold Wijaya mengatakan, terdapat banyak variabel yang mempengaruhi penyaluran pinjaman Modalku kepada UMKM sehingga sulit untuk menyatakan bahwa dengan adanya hal tersebut maka akan berdampak langsung terhadap penurunan penyaluran pinjaman.
"Kami akan terus mengamati perkembangan ekonomi yang berkaitan langsung dengan industri dan segmen yang kami sasar dan mengintegrasikannya ke dalam model seleksi kelayakan calon peminjam sehingga kami senantiasa dapat mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul," kata Reynold.
Reynold menyebut, hingga saat ini segmen utama Modalku tetap UMKM, mulai dari segmen mikro hingga menengah. Segmen ini dibidik karena sesuai dengan visi utama perusahaan, yaitu mendukung UMKM berpotensi untuk mendapatkan akses pendanaan.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Perlu di catat, Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar dengan tenor bervariatif yang disesuaikan dengan profil usaha peminjam melalui penilaian tim kredit Modalku.
Area penyaluran pinjaman Modalku pun tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, namun juga ke luar Pulau Jawa. Beberapa area di luar Pulau Jawa yang paling banyak didanai oleh Modalku antara lain Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Bali.
Reynold mengaku, di tengah maraknya kenaikan harga BBM serta lonjakan inflasi, pihaknya terus mengevaluasi dampak terhadap proyeksi pinjaman yang diberikan.