Langkah pertama ini sangat berkaitan dengan industri bisnis yang kamu geluti, termasuk produk yang ditawarkan. Kamu perlu mengetahui pelaku-pelaku yang bergelut di bisnis yang sama seperti yang bersifat langsung maupun tak langsung.
Pesaing langsung adalah pesaing yang menghadirkan produk dan layanan yang sangat mirip dengan apa yang kamu tawarkan serta menyasar target pasar yang sama alias persaingan head to head.
Baca Juga:
BNN Karo Usung Empat Stategi Dalam Pemberantasan Narkoba
Sebagai contoh, jika kamu berjualan bakso, maka pesaing langsungnya adalah pedagang bakso lainnya.
Pesaing tak langsung adalah pesaing yang produk dan layanannya mungkin tidak mirip dengan apa yang kamu tawarkan, tetapi tetap menyasar target pasar yang sama atau bahkan bisa menjadi alternatif pengganti dari produk kita.
Contoh pesaing tak langsung misalnya dalam usaha bakso yaitu produk martabak, sate ayam, soto hingga nasi goreng. Produk tersebut tergolong sama-sama memberikan solusi yang untuk konsumen.
Baca Juga:
Syaakirah The View: Strategi Indar Sakti Tanjung dalam Menggairahkan Pariwisata Tapanuli Selatan
2. Pelajari produk dan layanan yang ditawarkan oleh pesaing
Setelah mengetahui siapa pesaing langsung dan tak langsung, kamu bisa pelajari produk dan layanan yang ditawarkan mereka. Kamu bisa mempelajari aspek-aspek seperti harga yang ditawarkan, cara distribusi produk dan layanan yang dimiliki, keunikan produk dan layanan yang ditawarkan, varian produk yang dimiliki, kapan pemberian diskon, dan lainnya. Salah satu aspek yang penting kamu pelajari adalah harga.
Harga nantinya akan sangat berhubungan dengan target konsumen yang dituju, apakah konsumen berasal dari ekonomi tinggi, menengah, atau bahkan rendah. Jika target konsumen berasal dari ekonomi tinggi, harga biasanya bukan merupakan faktor penentu utama dalam membeli produk.