WahanaNews.co | Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana siap mendorong produk UMKM siap ekspor. Maka dari itu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro menggelar Klinik Koperasi dan UMKM.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri, Mamiek Amiyati menyampaikan, Klinik Koperasi dan UMKM merupakan program kebijakan dan strategi pemberdayaan bagi koperasi dan UMKM.
"Ketika koperasi dan UMKM mengalami permasalahan, kita bantu menyelesaikan melalui serangkaian pembinaan dan pendampingan terpadu," kata Mamiek, Senin (24/1/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Pembinaan dan pendampingan terpadu yang dilakukan yakni melalui pemberian layanan konsultasi gratis, informasi bisnis, bantuan advokasi bisnis, layanan short course, akses pembiayaan, akses pemasaran, fasilitasi perijinan, dan pelatihan.
Klinik Koperasi dan UMKM didirikan dalam rangka memacu perkembangan dan ketangguhan koperasi dan UMKM. Untuk menunjang layanan yang komprehensif, klinik ini didampingi oleh konsultan manajemen Koperasi dan UMKM, serta melibatkan para pegiat Koperasi dan UMKM.
"Keberadaan klinik ini terintegrasi dengan GARASI (gerai rumah inkubasi) yang telah di-launching oleh Mas Dhito," ungkapnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Lokasinya berada di lingkungan Dinas Koperasi dan UMKM. Klinik itu sekaligus menjadi tempat untuk membantu pelaku UMKM di Kabupaten Kediri dalam memasarkan produknya, yang meliputi berbagai produk kerajinan dan batik. Selain secara offline yang buka tiap hari dan jam kerja, pemasaran juga dibantu secara online.
"Orientasi kami ke depan kerajinan ini siap ekspor sesuai arahan Mas Dhito," tambahnya.
Ketua Koperasi Kerajinan Batik Kabupaten Kediri, Sunaryo mengaku, program Mas Dhito dalam menghidupkan UMKM dari berbagai macam kerajinan termasuk batik patut diapresiasi. Apalagi, saat ini Kabupaten Kediri telah memiliki batik khas.