WahanaTravel.co | Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Putu Supadma mengatakan, setiap pelaku pariwisata di Bali telah siap untuk menerima wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hal tersebut dikatakan Putu menyusul pemerintah yang telah menghapus kebijakan travel bubble di Bali. Ia pun mengapresiasi pemerintah karena sudah melakukan itu.
Baca Juga:
Usai Pelonggaran Aturan, Gurun Pasir Telaga Biru Bintan Mulai Ramai
"Bali sudah siap. Mulai dari bandara, masyarakat, destinasi, hingga hotel sudah siap menyambut wisatawan. Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) semuanya sudah siap," jelas Putu Supadma dilansir detikcom, Senin (14/3/2022).
Putu menjelaskan, bahwa pemerintah sudah memberitahukan tidak adanya masa karantina di Bali. Jadi wisatawan dapat langsung datang ke Bali.
Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang telah mencabut kebijakan karantina bagi wisatawan mancanegara dari 23 negara, Senin pekan lalu (07/03).
Baca Juga:
Angie Ang Membantah Isu Marc Marquez Beri Kunci Kamar Kepadanya
Sebelumnya, pelaku perjalanan internasional yang datang ke Bali diwajibkan karantina selama tiga hari melalui mekanisme hotel bubble, yakni dapat melakukan kegiatan di lingkungan hotel atau non-bubble yang merujuk pada karantina dalam kamar.
Lebih lanjut, Putu menegaskan bahwa DPR telah berjuang untuk kembali membangkitkan pariwisata di Pulau Dewata di tengah pandemi. Salah satu cara nyata yang diberikan oleh DPR melalui penyelenggaraan Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144.
Untuk diketahui, DPR RI menjadi tuan rumah sidang IPU ke-144. Sidang dengan tema "Getting to Zero: Mobilizing Parliaments to Act on Climate Change" diselenggarakan di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali pada 20-24 Maret 2022.
"Dari awal tahun 2020 saya telah mengatakan untuk tolong kawal Bali. Ekonominya paling terpuruk, paling berat. Dan momen ini (IPU) adalah cara BKSAP sekaligus parlemen membantu menyelenggarakan pergelaran akbar (IPU) yang memiliki dampak lebih luas dan besar," terang Putu.
Ia mengatakan, pencabutan travel bubble dan penyelenggaraan IPU ke-144 disambut dengan baik oleh setiap stakeholder di Bali. Mereka mengatakan siap membuka diri untuk menerima kedatangan delegasi baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Putu juga berharap denyut aktivitas pariwisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bali dapat pulih kembali. Hal ini didukung dengan adanya potensi perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
"Kita berharap pandemi dalam waktu dekat akan menjadi endemi. Sehingga semua bisa terbang kembali, masyarakat bisa menikmati liburannya lagi. Akhirnya UMKM dan pelaku pariwisata bisa mendapatkan benefit. Otomatis in the end of the day, Bali bangkit," tutup Putu. [JP]