WahanaNews.co I Berkembangnya pariwisata disuatu daerah didukung banyak faktor. Antara lain infrastruktur, SDM dan adanya tempat wisata baru.
Wisatawan yang pernah berkunjung ke suatu tempat, tentunya tidak akan berniat kembali jika objek dan tujuan wisatanya hanya begitu-begitu saja.
Baca Juga:
Berikut 6 Desa Wisata Menarik di Indonesia!
Untuk itu sangat diharapakan inovasi-inovasi baru, baik itu wisata buatan maupun wisata alam yang ada.
Seorang anak muda asal desa Martoba kecamatan Simanindo kabupaten Samosir, Heryober Sidabutar berusaha mengembangkan dan membangun potensi pariwisata yang ada didaerahnya.
Kepada WahanaNews.co Heryober Sidabutar berbincang bincang soal ide membuat objek wisata Pea Farm House, Sabtu (03/07/ 2021).
Baca Juga:
Target Ambisius Sandiaga Uno, Potensi Ekspor dan Ekonomi Kreatif Bisa Capai Rp 304 Triliun
Ia menjelaskan, konsep Pea Farmhouse artinya rumah petani.
Pea Farmhouse adalah sebuah Inovasi untuk menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke sebuah tempat untuk menikmati alam dan suasana.
Pada umumnya Farmhouse berlokasi jauh dari permukiman warga atau bisa juga diperbukitan yang mempunyai akses hanya dengan berjalan kaki.
Akhir-akhir ini Farmhouse banyak diminati oleh kaum perkotaan sebagai tempat untuk rekreasi dan menenangkan diri dari kehidupan dan rutinitas mereka.
Pea Farmhouse juga sering menawarkan agrowisata dan aktivitas outbond yang menjadi daya jual lain dari Farmhouse tersebut.
Pea Farmhouse merupakan Inovasi baru di kabupaten Samosir sebagai wujud untuk membantu memulihkan dan mempromosikan pariwisata Samosir sebagai kawasan destinasi super prioritas dimasa sekarang.
Hadir dengan unit pertamanya berlantai dua dengan bahan material 95% dari kayu membuat Pea Farmhouse menjadi sangat eksotis ditambah lagi pemandangan 180° arah utara ke selatan Danau Toba.
Jika menghabiskan malam di Pea Farmhouse maka tetangga terdekat anda adalah 700 meter dari lokasi dan Pea Farmhouse berada diketinggian 1200 mdpl (meter diatas permukaan laut) sedangkan perkampungan warga berada di ketinggian 1050 mdpl yang membuat panorama yang luar biasa.
Meskipun jarak yang cukup jauh dari perkampungan warga tetapi, Pea Farm House sudah dialirilistrik. Selain menawarkan penginapan, di Pea Farmhouse juga bisa Camping dengan kapasitas tenda hingga ratusan.
Mendaki ke salah satu puncak tertinggi pulau Samosir adalah tawaran terbaik lain dari kawasan Pea Farmhouse. Dengan rute ekstrem (rute ekstrem satu-satunya di pulau Samosir) dengan pemandangan dan spot foto The Edgenya Pulau Samosir.
Heryober Sidabutar anak muda yang menjadi inisiator sekaligus pemilik Pea Farmhouse adalah warga Desa Martoba, Kabupaten Samosir.
Ia bercerita, kegiatan ini berawal dari kegiatan mendaki, dimana ia sering memandu wisatawan manca negara sebelum pandemi covid-19. Ketika memandu itu, ia sering sekali mendapat masukan dari wisatawan untuk mendirikan sebuah tempat istirahat di bukit pea tempat Pea Farmhouse sekarang berdiri.
"Selain itu di bukit Pea dulu ketika saya masa kecil, saya dan teman-teman sering menghabiskan waktu menggembalakan kerbau sambil bermain permainan tradisional bahkan bermain sepak bola di bukit pea. Dari hal-hal tersebut jugalah timbul ide untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada para wisatawan dan juga anak-anak sekitar, agar mereka lebih menghabiskan waktu di luar ruangan sambil menikmati alam yang ada disekitar mereka," kata Heryober Sidabutar.
Heryober menuturkan, pengalaman dan inspirasinya selama bertualang di luar negeri menjadi salah satu dorongan guna membangun desanya.
"Bukit pea menjadi wadah inspirasi bagiku dan jika berhasil akan menjadikawasan pariwisata unggul yang berkelanjutan," tambahnya. Heryober menjelaskan arti pea dan posisi tujuan wisata kepada wartawan.
Pea merupkan sebuah kata dalam bahasa batak yang mempunyai arti khusus untuk mennandakan sebuah Dataran yang luasdi suatu tempat atau bisa juga disebut sebagai sumber air yang tidak akan mengering walaupun musim kemarau panjang. Sehingga tidak heran lagi banyak tempat di tanah Batak diawali dengan nama Pea.
Berlokasi di Desa Kecil Martoba, Kecamatan Simanindo, Kab. Samosir dengan jarak dari pintu masuk Kawasan Pariwisata Pulau Samosir yaitu Tomok hanya 15 menit dengan Kendaraan, 5 Menit dari Kawasan Pelabuhan Amabarita dan 10 menit dari Kawasan Semenanjung wisata Tuk-Tuk.
Dari persimpangan jalan raya besar menuju Pea Farmhouse adalah 15 menit, dengan mendaki 5 menit, dengan sepeda motor 10 menit, denganroda 4 dengan menggunakan kendaran offroad.
Selain pemandangan 180° Danau Toba, dari bukit Pea juga dapat menikmati pemandangan Pulau Kecil bernama Pulau Tolping dengan cerita rakyatnya yaitu Biangsa, kawasan Wisata Tuk-tuk dan Permukiman warga yang sangat terlihat jelas.
Ketika ditanya apa yang didapat wisatawan ketika berkunjung kelokasi tersebut, Heryober mengatakan, yang menjadi alasan utama untuk berkunjung ke Pea Farnhouse adalah karena atmosfer dan suasana yang membuat betah ingin berlama-lama disana.
Menghabiskan beberapa jam saja untuk aktivitas mendaki atau semalam saja untuk menginap tidak akan cukup untuk mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Dikarenakan banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan.
Ditambah lagi akan ditawarkan full farmhouse dengan dapur sehingga bisa berkreasi ingin menikmati sajian sendiri dan juga ada oven tradisional untuk makanan sperti pizza dan bisa juga membuat berbagai macam roti yang disukai.
Target wisatawan yang akan berkunjung adalah pecinta alam. Mereka tidak akan berpikir dua kali untuk berkunjung dan menginap di pea farmhouse, begitu pula jika merasa ingin menenangkan diri dan Ingin mendengarkan kicaun burung dipagi hari sebagai alarm dan menikmati matahari terbit.
Energi yang selama ini terkuras akan secara otomatis terisi kembali dengan suasana di Pea Farmhouse.
Anak-anak akan sangat suka jika mereka dilibatkan untuk bercocok tanam dan ikut menyaksikan langsung yang diberikan alam dengan beragrowista, mereka bisa memetik hasil kebun sendiri dan mengolahnya serta menikmati hasil sajian yang mereka buat sendiri.
Semua kalangan sering berkunjung ke Pea Farmhouse dari anak-anak hingga orang tua, pada umumnya ketika tiba di Pea Farmhouse, mereka akan sangat menikmati pemandangan dengan hanya duduk di Beanbag (sofa lantai berisi biji styrofoam) sambil bersantai ditemani angin sepoi-sepoi.
Ketika ditanya kapan tujuan wisata ini dibuka dan apa bentuk kegiatan, Haryober mengatakan soft launcing Pea Farmhouse berlangsung pada 29 Mei 2021 lalu dengan spektakuler.
Live musik, camping, api unggun, outdoor bioskop, makanan dan minuman semuanya tersedia.
Ini menandakan bahwa Pea Farmhouse secara resmi beroperasiselama 24 jam setiap harinya. Sehingga para wisatawan bisa datang kapan saja dan menikmati alam diwaktu yang mereka tentukan sendiri.
Awak media menanyakan bagaimana wisatawan yang akan berkunjung mendapat info secepat nya jika ingin berwisata ke tempat tersebut?
Tentu hal terpenting lain jika ingin berkunjung adalah menghubungi pengelola ataupun teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Pea Farmhouse, atau juga ingin bertanya tanya lebih lanjut tentang Pea Farmhouse dengan sangat senang hati akan meresponsecepat mungkin.
Para calon pengunjung bisa menghubungi Kami lewat Media Sosial Seperti Instagram, Facebook atau Pesan WhatsApp: +6282211913349 Email: [email protected] IG: Pea_Farmhouse, Fb: Pea Farmhouse. (Ass)