WahanaTravel.co | Gak Cuma Bali yang terkenal dengan pemandangan indah sawah yang berundak-undak. Sumatera Barat (Sumbar) juga punya loh.
Namanya Nagari Pariangan atau dikenal dengan Desa Pariangan. Desa ini pernah mendapatkan gelar sebagai Desa terindah di Dunia loh.
Baca Juga:
Wisata Alam Kalibiru, Wisata Tersembunyi yang Menarik untuk Dikunjungi di Jogja
Sejarah mengenai Nagari Pariangan
Nagari Pariangan atau Nagari Tuo Pariangan merupakan desa tertua yang menjadi cikal bakal rakyat Minangkabau.
Konon menurut tambo, Sultan Iskandar Zulkarnain mempunyai 3 orang putra, yaitu Maharajo Alif, yang menetap di Negeri Ruhun, Maharajo Depang yang merantau ke negeri Cina, dan Maharajo Dirajo yang sampai ke kaki Gunung Marapi.
Baca Juga:
Desa Wisata Lembah Asri Serang Purbalingga
Konon beliaulah yang menjadi nenek moyang orang Minangkabau yang pertama.
Dahulu, puncak Gunung Marapi masihlah sebuah daratan yang dikelilingi oleh telaga. Setelah telaga mulai surut mulailah masyarakat membangun perkampungan di sana.
Di sanalah berdirinya Nagari Pariangan. Yang juga menjadi cikal bakal lahirnya sistem pemerintahan khas di Minangkabau.
Menurut para ahli yang melakukan penelitian sekitar tahun 1980-an, sistem pemerintahan di Pariangan mirip seperti sistem pemerintahan masyarakat Yunani kuno yang lebih otonom dan egaliter.
Media Pariwisata dari New York, Amerika Travel Budget pada tahun 2012 menetapkan Nagari Pariangan sebagai desa terindah di dunia bersama beberapa desa lainnya seperti Niagara on the Lake di Kanada, Cesky Krumlov di Republik Ceko, Wengen di Swiss, Shirakawago di Jepang, dan Eze di Prancis.
Nagari Pariangan sendiri merupakan suatu desa yang terletak di ketinggian 500- 700 meter dari permukaan laut tepatnya berada di Kabupaten Tanah Datar yang terletak sekitar 93 km dari pusat Kota Padang atau sekitar 2 jam 40 menit menempuh perjalanan atau sekitar 35 km dari Kota Bukittinggi.
Apa keunikan Desa Pariangan ini?
Di samping pemandangan alam yang indah dan udara yang masih bersih dan sejuk, Desa Pariangan terkenal sebagai desa yang masih teguh menjaga adat istiadat dan budaya.
Rumah adat tradisional Rumah Gadang, sampai saat ini masih terjaga dan terawat di sini. Selain itu masih banyak pemuda yang tidur di surau. (Tempat istirahat bagi para pemuda yang belum berkeluarga).
Di tengah negeri ini juga terdapat sebuah masjid tradisional yang cukup besar yang diperkirakan sudah ada sejak awal abad ke-19 yang disebut Masjid Islah.
Pada masjid tersebut juga terdapat pemandian umum berair panas yang masih digunakan hingga sekarang. Selain adat istiadat yang masih terjaga, panorama di sekeliling Desa Pariangan tersebut sangat indah.
Hijaunya hamparan terasering sawah berjenjang menjadi keindahan tersendiri yang dapat traveler nikmati. Untuk kegiatan seni pun rutin diadakan pertunjukan tari piring dan talempong pacik serta saluang.
Kita juga dapat menikmati kuliner tradisional hasil produksi masyarakat setempat seperti dakak-dakak dan kopi kawa daun yang nikmat.
Selain kaya sejarah dan cagar budaya, Nagari Pariangan juga memiliki keindahan alam yang elok yang membuat kita wajib untuk menjadikan desa ini sebagai salah satu tempat yang dikunjungi ketika berlibur ke Sumatera Barat. [jat]