WahanaTravel.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) mendorong pengembangan wisata kesehatan, yaitu wellness tourism dan herbal tourism di Indonesia. Hal ini bertujuan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Melansir laman kemenparekraf.go.id, wisata kesehatan sendiri adalah kegiatan wisata yang mengedepankan peningkatan kesehatan, kebugaran fisik, sekaligus pemulihan kesehatan spiritual dan mental wisatawan.
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia tentu menjadi langkah yang tepat karena memiliki pasar yang besar. Mengingat setiap tahunnya masyarakat Indonesia menghabiskan sekitar 11 miliar dolar AS untuk berwisata kesehatan di luar negeri.
Dalam hal herbal tourism contohnya. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan konsep herbal tourism. Mengingat, Indonesia dikenal memiliki sekitar 7.000 tanaman herbal dan rempah yang kerap digunakan untuk menjaga kesehatan, kebugaran, dan penyembuhan.
Misalnya, tradisi mengolah tanaman herbal menjadi ramuan jamu yang berkhasiat untuk kebugaran dan pengobatan yang ada dari zaman dahulu hingga sekarang. Kemudian, olahan herbal yang juga kerap digunakan dalam perawatan tubuh dan kecantikan.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Sebenarnya, saat ini sudah ada beberapa destinasi wisata yang difokuskan sebagai wellness tourism dan herbal tourism, seperti Bali, Yogyakarta, dan Tawangmangu di Solo. Hal ini disebabkan karena ketiga destinasi wisata tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing, sehingga sangat potensial dalam mengembangkan wisata kesehatan.
Dipilihnya Tawangmangu sebagai destinasi herbal tourism juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Tawangmangu sudah terdapat pusat kesehatan herbal milik Kementerian Kesehatan, yang berpotensi mendorong perkembangan herbal tourism di Indonesia.
Terlebih lagi, pengobatan tradisional menggunakan bahan-bahan herbal di Tawangmangu telah teruji secara ilmiah. Sebab, di Tawangmangu memiliki program saintifikasi jamu, dan setiap herbal diuji keamanan, mutu, serta khasiatnya sampai layak untuk dikonsumsi.
Sehingga, sangat memungkinkan jika nantinya jamu, sebagai salah satu minuman tradisional khas Indonesia, dapat menjadi daya tarik wisata kesehatan di Tawangmangu. Ditambah lagi, Tawangmangu memiliki banyak produksi minuman berbahan herbal yang sangat berpotensi sebagai destinasi herbal tourism di Indonesia. (JP)