WahanaTravel.co | PT Brantas Abipraya (Persero) telah merampungkan proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Lokasi inipun dapat menjadi alternatif berwisata di akhir pekan untuk masyarakat. Brantas Abipraya sebagai BUMN yang bergerak di bidang konstruksi ini membuktikan keseriusannya dalam pembangunan infrastruktur kawasan Borobudur ini untuk dapat membangkitkan perekonomian negara di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Sambut Waisak 2024, 40 Bhikku Thudong dari TMII Menuju Borobudur
“KSPN Borobudur ini termasuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Kami (Brantas Abipraya) membangun beberapa gerbang dan melakukan penataan Jalur Aksis Budaya, Penataan Plataran Penerima dan jalur Concourse Candi Borobudur,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Adapun gerbang yang dibangun Abipraya konstruksi ini adalah Gerbang Palbapang yang keberadaannya sebagai penanda kawasan dari arah Yogyakarta, jaraknya dari Candi Borobudur pun sejauh 8 kilometer (KM).
Gerbang yang memiliki ikon patung singa ini nantinya juga akan dilengkapi hall atau ruang serbaguna, ruang pengelola atau security dan MEP (Mechanical Electrical & Plumbing), toilet dan lansekap taman.
Baca Juga:
Anggota Komisi VI DPR RI: Tol Yogyakarta-Bawen Solusi Kemacetan Saat Liburan
Selain itu, ada juga Gerbang Blondo. Ini adalah pintu masuk untuk wisatawan Borobudur dari arah Semarang, jaraknya dari Candi Borobudur kurang lebih sejauh 10 KM.
Di Gerbang Blondo ini nantinya akan dihiasi ikon berupa imej Pohon Kalpataru yang dipercaya sebagai pohon hayat atau pohon kehidupan dan harapan.
Tak hanya itu, sama halnya dengan Gerbang Palbapang, di Gerbang Blondo juga akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti, tempat beribadah (mushola), toilet, bike station, ruang MEP dan pengelola juga area parkir.
Tak hanya itu, ada juga Gerbang Gajah Kembang Limus. Pada gerbang yang berukuran paling besar dengan luas 2 hektar, bukan cuma sebagai penanda kawasan dari arah Purworejo, gerbang ini juga sebagai penanda kawasan dari arah Purworejo, gerbang ini pun sekaligus menghidupkan Balkondes (Balai Ekonomi Desa) yaitu Desa Kembang Limus.
Berjarak kurang lebih 4 KM dari Candi Borobudur, gerbang ini memiliki banyak fasilitas seperti kios cinderamata, kios kuliner, mushola, panggung terbuka, toilet, ruang utilitas dan pengelola, pendopo yang dapat digunakan sebagai hall multi fungsi dan area parkir bus.
Keberadaannya pun pastinya akan mendukung pemberdayaan masyarakat di Desa Kembanglimus. Tak hanya sebagai penanda, di gerbang ini para wisatawan dapat berswa foto dengan latar gajah raksasa. Semua gerbang ini dapat mempermudah para wisatawan agar semakin mudah mengakses jalan menuju Borobudur.
Menambah kenyamanan para pengunjung, Gerbang Kembang Limus ini juga dilengkapi dengan tempat pengelolaan sampah dengan teknologi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), yaitu sistem pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah. Anas mengatakan ini adalah sebagai solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan dampak yang ditimbulkannya, khususnya di kawasan wisata.
Melalui TPS3R, tidak hanya persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang dapat dikurangi, namun juga dihasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah.
Selain itu Brantas Abipraya juga telah melakukan Penataan Jalur Aksis Budaya: Mendut - Pawon - Borobudur.
Sepanjang Jalan Lingkungan Permukiman Bojong, Jalur Pejalan Kaki Tepian Kali Progo (Skywalk), Koridor Jalan Balaputradewa serta Penataan Sendang Lanang dan Wadon Wanurejo. Jalanan ini kini menjadi viral di Magelang, karena semakin elok dengan dihiasi lampu jalanan yang klasik.
Tidak sampai di situ, BUMN yang mengawali portofolionya pada tahun 1980 dengan mengerjakan proyek induk pengembangan Sungai Brantas di Jawa Timur ini juga melakukan Penataan Plataran Penerima dan jalur Concourse Candi Borobudur yang bertujuan sebagai ruang transisi untuk mengontrol arus pengunjung (visitor flows) ke Candi Borobudur.
Pekerjaan berupa peningkatan kualitas jalur concourse, penataan Plaza Penerima (area ticketing) dan pembuatan Plaza Dalam. Di jalur Concourse juga akan dipasang 9 panel elemen edukasi sebagai fungsi pembelajaran nilai-nilai sejarah, budaya dan inspirasi Borobudur.
“Kami harapkan dengan adanya fasilitas terbaru ini, dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Borobudur. Semoga kontribusi Brantas Abipraya dalam penataan KSPN Borobudur ini dapat menunjang perekonomian masyarakat Kota Magelang dan sekitar, serta dapat mendukung Borobudur sebagai wisata kelas dunia,” pungkas Anas. [JP]