WahanaTravel.co | Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menghadiri peluncuran Aroma Wellness Festival (AWF) bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming di Ndalem Doyoatmajan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2021). Kehadiran Wamenparekaf Angela tersebut sebagai upaya untuk mendorong pengembangan Wellness Tourism atau wisata kebugaran di Tanah Air, dimana Kota Solo dipilih menjadi pilot project bersama Yogyakarta dan Bali.
Wamenparekaf Angela dalam sambutannya mengatakan, Kemenparekraf berkomitmen untuk memaksimalkan potensi wisata kebugaran terutama dari sisi strategi pemulihan pariwisata Indonesia, dimulai dari pengembangan dan mempromosikan wisata kebugaran di tiga daerah yaitu Solo, Yogyakarta, Bali.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
“Semoga ajang promosi wisata kebugaran ini bisa menjadi top of mind bagi wisatawan nusantara hingga wisatawan mancanegara. Tidak hanya tiga daerah tersebut, kedepan masih banyak daerah-daerah lain, lantaran masih banyak lagi potensi-potensi lainnya yang bisa dikembangkan,” ujarnya.
Melihat peluang itu, lanjut Angela, wisata kebugaran menjadi suatu tren yang menjanjikan di masa pandemi dan pascapandemi, dikarenakan masyarakat saat ini semakin peduli terhadap kesehatannya. Mulai dari kesehatan fisik, mental, emosional, spiritual, dan bahkan sosial.
“Isu kesehatan menjadi isu yang paling banyak diperbincangkan saat ini. Untuk itu, kegiatan ini bisa mendorong pengembangan awareness tentang potensi wisata kebugaran di Indonesia, dan semakin mengukuhkan Kota Solo sebagai the city of java wellness,” katanya.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Seperti diketahui, wellness tourism adalah wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Di Indonesia, pengembangan pariwisata di sektor kesehatan sebenarnya telah diinisiasi sejak 2012. Harapannya, dapat mewujudkan Indonesia sebagai destinasi Pariwisata Kesehatan Dunia.
“Isu wisata kesehatan menjadi hal yang sangat menjanjikan, pada 2017 diperkirakan bahwa wisata kesehatan global senilai 639 miliar dolar AS. Dan diperkirakan akan meningkat menjadi 919 miliar dolar AS pada tahun 2022, dan diperkirakan akan menembus angka 1.672 miliar dolar AS di tahun 2030,” ujarnya.
Wamenparekraf Angela juga menjelaskan, saat pandemi sudah terlihat peningkatan pencarian di internet dengan topik “wellness destination”. Di Indonesia sendiri pada tahun 2017, menurut riset dari Global Wellness Tourism Economy, berada di peringkat ke-17 sebagai destinasi wisata kebugaran. Segmen ini bahkan tercatat mampu menyerap angkatan kerja sebanyak 1,31 juta orang.