WahanaTravel.co | Lanskap Benua Eropa bagian barat seolah tak pernah membosankan untuk dijelajahi.
Selain memiliki sejarah epik dan seni yang memesona, pemandangan alamnya pun memukau, sehingga menarik banyak wisatawan.
Baca Juga:
Dituduh Inses, Penyanyi Ricky Martin Gugat Balik Keponakan
Adapun salah satu negara Eropa barat yang mengundang perhatian adalah Switzerland atau Swiss.
Bentang alam yang indah dan kastel-kastel yang megah di Swiss kerap membuat banyak pelancong memasukkannya dalam bucket list rencana liburan.
Selain menyedot minat wisatawan, keindahan alam Swiss ternyata juga berhasil memikat hati produser film-film kenamaan untuk menjadikannya sebagai lokasi pengambilan gambar.
Baca Juga:
Taylor Swift Dikabarkan akan Bergabung dalam Film Cruella 2
Tak hanya memperkuat alur cerita film, panorama Swiss pun menyejukkan, sehingga mampu memanjakan mata para penikmat sinema.
Saat memiliki kesempatan bertandang ke Swiss, Anda dapat menikmati keindahan lokasi syuting film Hollywood tersebut secara langsung. Berikut daftarnya:
Bern
Film Iron Man 3, yang diangkat dari cerita komik produksi Marvel, mengambil latar Ibu Kota Negara Swiss, yaitu Bern.
Iron Man merupakan salah satu film superhero yang telah dibuat hingga tiga judul film.
Iron Man 3, yang dibintangi Robert Downey Jr, merupakan seri terakhir film Iron Man yang disutradarai oleh Shane Black.
Di film itu, Downey Jr berperan sebagai Tony Stark yang melawan ilmuwan jenius bernama Aldrich Killian.
Film tersebut diawali flashback menuju 1999. Scene menampilkan Tony bertemu temannya, Maya Hansen (Rebecca Hall), seorang ahli botani di Kota Bern.
Pada adegan ini, penonton bisa melihat Gedung Parlemen, yakni rumah pemerintah Swiss sebagai latarnya.
Di tempat yang sama, Tony juga bertemu dengan seorang ilmuwan gila dan arogan bernama Aldrich Killian, yang diperankan oleh Guy Pearce.
Aldrich menjalankan proyek Advanced Idea Mechanics lewat pengembangan DNA manusia untuk kesembuhan berbagai penyakit.
Sebagai pusat pemerintahan Swiss, Kota Bern yang menjadi latar cerita Iron Man 3dikenal memiliki banyak bangunan bersejarah dengan arsitektur klasik khas zaman pertengahan.
Lokasinya terletak tepat di jantung Swiss, berbatasan langsung dengan Jerman, Perancis, Italia, Liechtenstein, dan Austria.
Menariknya, Kota Bern menjadikan beruang sebagai simbol kota. Upaya pelestarian beruang pun akhirnya menjadi tradisi hingga saat ini.
Tak heran bila landmark Kota Bern adalah Bear Park atau Taman Beruang.
Nama Bern sendiri berasal dari kata barren yang artinya beruang, binatang pertama yang menjadi buruan Duke saat membangun kota ini.
Saat bertandang ke Bear Park pada siang hari, pengunjung akan menemukan beberapa beruang yang sedang leyeh-leyeh menikmati jam tidur siang mereka.
Istimewanya, Taman Beruang ini sudah berdiri sejak ratusan tahun.
Namun, sejak 2009, area taman diperluas, sehingga pengunjung dapat mengikuti tur mulai dari lubang beruang lama hingga ke taman beruang baru.
Selama tur, pengunjung bisa melihat langsung bagaimana beruang coklat menangkap ikan dari Sungai Aare.
Selain menjadi tempat pembiakan, Bear Park merupakan rumah bagi beruang coklat.
Letak taman yang berada di ketinggian membuat pengunjung dapat melihat beruang sekaligus menikmati panorama Kota Bern yang cantik.
Kota Bern sendiri merupakan paket lengkap untuk menikmati wisata sejarah.
Salah satu tempat yang tak boleh terlewat saat menjelajah Bern adalah The Einstein Museum dan Historical Museum of Bern.
Di sini, Anda bisa mengetahui seluk-beluk kehidupan fisikawan penemu teori relativitas e = mc2.
Gabungan dari dua museum itu menjadikan tempat tersebut sebagai museum terbesar kedua yang ada di Swiss dan didesain Andre Lambert pada abad ke-15 Masehi.
The Einstein Museum terletak di pusat kota tua di Kramgasse 49, hanya sekitar 200 meter dari Menara Jam Zytglogge.
The Einstein Museum sendiri merupakan bekas apartemen yang disewa Einstein pada 1903 hingga 1905.
Kala itu, ia tinggal di sana bersama istrinya, Mileva, dan putranya, Hans Albert.
Di museum yang berada di lantai dua tersebut, perabotan dari masa Einstein tinggal ditampilkan bersama foto dan teks yang disajikan dalam sistem pameran modern.
Susunan benda-benda yang dipamerkan menggambarkan cara Albert Einstein menjalani kesehariannya.
Begitu pula dengan ruang-ruang apartemen yang ia gunakan untuk mengembangkan karya ilmiah terpenting sepanjang sejarah.
Sebagai rumah bagi ilmuwan kenamaan, tak heran saat mengelilingi Bern, Anda akan menemukan berbagai hal yang berkaitan dengan Einstein. Mulai dari monumen, patung, bangku Einstein, hingga kafe Einstein.
Jenewa
Jika Bern dikenal sebagai kota sejarah, Jenewa merupakan kota kosmopolitan yang menjadi rumah atau markas bagi berbagai organisasi internasional.
Salah satunya, Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Film berjudul Contagion, yang disutradarai Steven Soderbergh, memasukkan Jenewa sebagai salah satu latar lokasi film yang menggambarkan krisis global akibat pandemi virus misterius.
Untuk melacak asal mula penyebaran virus tersebut, WHO mengutus Dr Leonora Orantes (Marion Cotillard), ahli epidemiologi, untuk terbang dari Jenewa ke Hong Kong.
Penyebaran virus dalam film tersebut mirip seperti Covid-19, yakni ditularkan melalui tetesan cairan pernapasan.
Film Contagion berawal saat Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) kembali dari Hong Kong.
Dua hari kemudian, Beth ditemukan kejang-kejang di rumahnya, di pinggiran Kota Minneapolis, dan meninggal tanpa sebab yang diketahui.
Di Jenewa, keberadaan United Nations (UN) atau dikenal dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi daya tarik tersendiri.
Palais des Nations sebagai markas besarnya terletak di tengah-tengah Taman Ariana, di tepi Danau Jenewa.
Istana yang dibangun pada 1930-an ini merupakan markas utama PBB (Volkerbund) hingga 1946.
Bangunan itu telah menjadi markas besar PBB di Eropa sejak 1966 dan dengan demikian merupakan wilayah internasional.
Istana tersebut telah diperpanjang hingga 600 meter melalui beberapa peningkatan, berisi 34 ruang konferensi dan sekitar 2.800 kantor.
Lebih dari 8.000 pertemuan negara berlangsung di sana setiap tahun.
Saat berkunjung ke markas PBB, wisatawan dapat mengitari tempat ini dari luar atau sekadar berfoto di depan gedung utama dengan deretan tiang bendera dari 193 negara anggota PBB.
Dengan keamanan superketat, untuk masuk dan mengikuti tur, pengunjung perlu membayar tiket masuk yang nilainya sama dengan Rp 175.000.
Perlu diketahui, jadwal tur dimulai pukul 10.00 - 12.00 dan pukul 14.00 - 16.00 waktu setempat setiap hari kerja, dengan serangkaian prosedur keamanan berlapis.
Setelah puas mengelilingi markas PBB, wisatawan wajib menyambangi ikon Kota Jenewa, Jet d'Eau.
Seperti diketahui, air mancur Danau Jenewa ini memiliki ketinggian hingga 140 meter yang dapat dilihat dari berbagai sudut kota, bahkan dari udara saat pesawat akan mendarat.
Sebenarnya, saat dibangun pada 1886, air mancur tersebut berukuran lebih kecil dari yang ada saat ini. Namun, pada 1951, air mancur menempati posisinya persis seperti sekarang.
Sebagai salah satu daya tarik Kota Jenewa, air mancur tersebut dihidupkan sepanjang tahun, kecuali saat suhu membeku di musim dingin.
Meski demikian, pemandangan di sekitar danau Jenewa yang apik tak pernah membosankan untuk dinikmati.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di sana. Misalnya, menyewa perahu keliling danau, jogging atau sekadar jalan santai di pesisir danau.
Zurich
Film drama misteri The Girl with The Dragon Tattoo, yang dirilis pada 2011, juga mengambil lokasi di Kota Zurich, Swiss.
Lanskap musim dingin di Kota Zurich membuat film ini terasa semakin mencekam dan misterius.
Mantan pemeran James Bond, Daniel Craig, didapuk menjadi pemeran utama dalam film garapan sutradara David Fincher tersebut.
Film ini bercerita tentang lika-liku penyelidikan kasus pembunuhan yang terjadi 40 tahun silam.
Tragedi tersebut dialami konglomerat asal Swedia, Henrik Vanger (Christopher Plummer), yang kehilangan putri angkatnya secara misterius.
Ia pun berupaya mengungkap kebenaran dan menyewa seorang jurnalis yang terkenal andal untuk menyelidiki kasus ini.
Untuk mengenal lebih jauh Kota Zurich seperti dalam film tersebut, Anda wajib mengunjungi kota terbesar di Swiss ini.
Kota yang dikenal akan keindahan serta budayanya ini memiliki tak kurang dari 50 museum dan lebih dari 100 galeri seni.
Salah satu kawasan wisata yang tak boleh dilewatkan adalah Danau Zurich.
Untuk menikmati indahnya Danau Zurich, Anda bisa menggunakan beberapa fasilitas, seperti kapal pesiar, jalur sepeda, hingga jalur hiking di sekitarnya.
Di sekitar danau tersebut, Anda bisa melihat area hijau dan taman-taman cantik yang dijadikan sebagai tempat untuk bersantai.
Hawa sejuk dan pemandangan yang cantik menjadikan Danau Zurich sebagai tempat yang pas untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Menariknya, di dekat Danau Zurich juga terdapat beberapa museum serta perkampungan yang masih asli dengan bangunan-bangunan khas abad pertengahan yang masih dipertahankan di sekitar kawasan wisata tersebut.
Sementara, Anda yang gemar belanja bisa datang ke Bahnhofstrasse, yakni salah satu jalan utama di pusat Kota Zurich yang terkenal akan pusat perbelanjaan mahal dan istimewa di dunia.
Di kawasan tersebut, Anda akan melihat banyak orang berlalu lalang sekadar jalan-jalan maupun membeli sesuatu yang diinginkan.
Sepanjang jalan Bahnhofstrasse berjejer pertokoan, butik, kafe, restoran, hotel, dan tempat-tempat penjualan barang-barang bermerek.
Pertokoan tersebut ditujukan untuk orang-orang kelas menengah ke atas, sehingga banyak sekali barang mewah yang dijual, seperti Rolex, Cartier, dan Jimmy Choo.
Desa Grindelwald
Penggemar karya penulis JK Rowling tentu tak asing dengan nama Gellert Grindelwald, ahli ilmu hitam yang sangat ditakuti di semesta Harry Potter.
Kisahnya diangkat dalam spin-off film Harry Potter berjudul Fantastic Beasts: The Crime Of Grindelwald, yang disutradarai oleh David Yates.
Grindelwald, yang diperankan aktor asal Amerika Serikat, Johnny Depp, ditampilkan sebagai sosok licik menyeramkan berwajah pucat seperti mayat dengan tatanan rambut ala Johnny Rotten.
Sosok mengerikan bak vampir itu menggaungkan perang antara kaum penyihir dan manusia biasa.
Latar tempat dalam film tersebut memang bukan di Swiss. Tapi, tahukah Anda, nama Grindelwald ternyata diambil dari sebuah desa wisata di daerah Pegunungan Alpen di Swiss?
Selain kesamaan nama, karakter fiksi dan desa wisata ini sama-sama memiliki kekuatan magis.
Gellert Grindelwald mampu menyihir karena kekuatan jahatnya. Sementara, Desa Grindelwald dapat membuat wisatawan berdecak kagum dengan pemandangan yang menawan.
Terlebih, desa tersebut dikelilingi tiga gunung, yakni Eiger dengan ketinggian mencapai 3.970 meter di atas permukaan laut (mdpl), Moench (4.107 mdpl), dan Jungfrau (4.158 mdpl).
Karenanya, tak heran Desa Grindelwald disambangi banyak pelancong.
Untuk mencapai Desa Grindelwald, pemerintah Swiss telah menyediakan transportasi berupa gondola dan kereta.
Agar bisa sampai ke puncak, wisatawan bisa memulai perjalanan dari Stasiun Kereta Api Interlaken Ost di Interlaken.
Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan gunung yang menakjubkan dengan rerumputan hijau bak permadani.
Melalui jalur Berner Oberland, penumpang kereta akan dibawa melintasi Stasiun Zweilutschinen sebelum tiba di Desa Grindelwald.
Selanjutnya, wisatawan bisa lanjut menggunakan gondola Eiger Express dari Grindelwald Terminal menuju Stasiun Eigergletscher, hanya dalam 15 menit.
Selepas dari stasiun tersebut, Anda akan dibawa melanjutkan perjalanan menuju puncak Jungfraujoch.
Di sini, Anda akan menjajal pengalaman menumpangi kereta dengan rute tertinggi dunia melintasi jalur menanjak mengitari Gunung Jungfrau.
Usia jalur ini sendiri sudah lebih dari satu abad.
Sebagai surganya wisata salju, Grindelwald juga merupakan tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan Pegunungan Alpen sambil bermain ski.
Di Grindelwald, terdapat dua area ski yang populer, yaitu First dan Kleine Scheidegg.
Pegunungan First bisa dicapai dengan menggunakan kereta gantung dari Grindelwald selama 25 menit.
Di sana Anda bisa bermain salju sambil menatap Gunung Eiger.
Selain ski, Anda juga bisa menyisir tebing di First Cliff Walk untuk sekadar trekking santai.
Sementara, untuk belajar ski, Anda bisa mampir ke Kleine Scheidegg.
Di sana, para instruktur ski yang dikenal ramah siap menyambut Anda dan mengajar cara berselancar di hamparan salju.
Untuk mencapai Kleine Scheidegg yang berada di ketinggian 2.061 mdpl, Anda bisa menaiki kereta dari Lauterbrunnen selama 45 menit.
Kereta yang Anda tumpangi ini akan merangkak menembus awan tebal yang melintasi lembah-lembah. Sungguh pengalaman yang mengesankan.
Nah, itulah empat destinasi wisata Swiss yang terpilih sebagai salah satu latar film-film Hollywood.
Anda juga bisa mendapat pengalaman yang sama dengan mengunjungi destinasi tersebut.
Karenanya, segera susun rencana liburan dari sekarang dan masukkan daftar destinasi tadi sebagai lokasi yang wajib dikunjungi usai pandemi.
Cek juga laman Switzerland Tourism untuk mendapatkan penawaran dan informasi itinerari menarik di Swiss dari travel agent ternama, seperti Antavaya, ATS Vacations, Avia Tour, Bayu Buana, Bianglala Tour, dan Chanbrothers Travel.
Selain itu, ada pula Dwidaya Tour, Golden Rama, Icon Holiday, Karmel Tour, KIA Tours and Travel, Obaja Tour, Panen Tour, Panorama JTB, Raya Utama Travel, Smailing Tour, dan Wita Tour. [dhn]