Namun, ia memprediksi kenaikan tak akan berlangsung lama dan akan terjadi penurunan. Ibrahim proyeksi harga CPO akan ditutup di kisaran 7.155 ringgit atau naik 50 ringgit dari harga penutupan.
"Kemungkinan besar akan terjadi gap up, tapi kembali turun. Misal kita lihat Bursa Malaysia pada saat harga CPO kontrak Juli 7.105 ringgit bisa saja melompat ke 7.205 ringgit, tapi akan balik lagi ke 7.155 ringgit," tandasnya.
Baca Juga:
DJP Kalbar Fokus Maksimalkan Penerimaan Pajak Sektor Perkebunan untuk Meningkatkan Pendapatan Negara
Sebelumnya, Jokowi melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis (28/4). Pemerintah sempat merevisi bahwa larangan cuma berlaku untuk RBD palm olein alias CPO yang sudah setengah olah dan bisa dijadikan minyak goreng.
Tapi sehari kemudian, pemerintah memutuskan larangan ekspor berlaku mulai dari CPO hingga produk hilir lainnya, seperti minyak goreng. [tum]