"Awal musim kemarau tidak serempak, namun mengikuti ruang/zona musim dan waktu. Khusus untuk DKI Jakarta musim kemarau bulan Juni," jawab dia.
Guswanto pun mengungkap kronologi kedatangan musim kemarau di Indonesia.
Baca Juga:
BMKG: Kemarau 2025 Tidak Seekstrem 2023, Tapi Kesiapsiagaan Tetap Diperlukan
1. April: Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur
2. Mei: sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besra Jawa Barat, mayoritas Banten, sebagian Pulau Sumatra bagian selatan, Papua bagian selatan.
3. Juni: Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, mayoritas Pulau Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.
Baca Juga:
Musim Kemarau rawan Kebakaran, Kapolres Subulussalam Imbau Masyarakat Cegah Karhutla
Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan memperkirakan El Nino yang terbilang lemah akan melanda setidaknya hingga Agustus. Ia pun memprediksi kemarau kering rampung pada Oktober.
"Peluang 50 persen untuk mengalami El Nino lemah itu pada periode Juni, Juli, Agustus. Dampak kekeringan, ya," ujar dia, dalam konferensi pers, Januari 2023.
"Ini curah hujan berkurang, kita harus mengantisipasi kekeringan tapi Insyallah enggak panjang, Oktober semoga sudah selesai," tutupnya. [tum/cnnindonesia]