WahanaNews-Tani | Indonesia mulai masuk masa pancaroba alias peralihan musim.
Hal ini dikatakan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto terkait dengan pertanyaan terkait alasan udara terasa gerah belakangan ini.
Baca Juga:
BMKG: Kemarau 2025 Tidak Seekstrem 2023, Tapi Kesiapsiagaan Tetap Diperlukan
"Secara umum saat ini Indonesia mulai masuk Periode Pancaroba," ujarnya, lewat pesan singkat melansir CNNIndonesia.com, Jumat (24/3).
"Ketika memasuki bulan Ramadhan, sebagian besar wilayah Indonesia memasuki wilayah Pancaroba," lanjutnya.
Secara umum, gejalanya adalah suhu panas pada pagi hingga siang, munculnya awan konvektif (pembentuk hujan) di sore hingga menjelang malam yang membawa hujan disertai kilat/petir dan angin kencang sesaat.
Baca Juga:
Musim Kemarau rawan Kebakaran, Kapolres Subulussalam Imbau Masyarakat Cegah Karhutla
"Kondisi tersebut yang saat ini dapat memicu kondisi suhu pada siang hari di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia lainnya dapat terjadi cukup terik," ujar Guswanto.
Selain itu, kata dia, udara panas juga dipicu oleh faktor minimnya tutupan awan, rendahnya kelembapan udara di wilayah Jakarta pada pagi hingga menjelang siang hari, serta penyinaran Matahari yang tengah berada di khatulistiwa.
Saat ditanya soal kemarau, akibat El Nino, yang datang lebih cepat, Guswanto menepisnya.