WahanaNews-Tani | Kontrak ribuan tenaga penyuluh pertanian dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) diperpanjang Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan perpanjangan kontrak ini didorong kinerja pertanian Jawa Barat pada 2022 yang meraih prestasi di tingkat nasional.
Baca Juga:
Tinjau Irigasi di Desa Dalu X B, Menko Pangan Harap Petani Bisa Lebih Sejahtera
“Hari ini kita mengkoordinasikan para penyuluh dan POPT untuk memperpanjang kontrak, karena kerjanya luar biasa kerja,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (13/2/2023).
Ridwan Jamil mencatat produktivitas beras dalam bentuk gabah kering giling Jawa Barat pada 2021 itu meningkat sekitar 5 persen di 2022.
Bahkan pada 2022 lalu Jabar berhasil menjadi lumbung pangan ketiga secara nasional dengan kontribusi sebesar 17,58 persen atau setara 9,4 ton gabah kering.
Baca Juga:
DKPP Kota Madiun Catat Alokasi Pupuk Bersubsidi 2025 Untuk Petani 1.028 Ton
Menurut Ridwan Kamil hal ini menandakan Jawa Barat dengan jumlah penduduknya yang besar tapi produktivitas juga naik.
Ia mencatat guna memperpanjang kontrak dan biaya operasional ribuan penyuluh pertanian, Pemprov Jawa Barat lewat Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) mengalokasikan anggaran Rp 100 miliar.
“Rp 100 miliar anggaran kita sediakan untuk honor mereka dan operasional, yang menandakan kita sangat serius untuk memastikan kedaulatan pangan hadir di Jawa Barat,” tutur Ridwan Kamil.