Produk buangan atau kotoran hewan yang sering digunakan adalah kotoran sapi, ayam, dan kambing. Ketiga kotoran hewan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Kotoran sapi mengandung serat yang tinggi. Serat merupakan senyawa rantai karbon yang mengalami proses dekomposisi lanjutan yang memerlukan unsur nitrogen saat terdekomposisi.
Baca Juga:
Rahasia Panjang Umur: Manfaat Alpukat dalam Menu Harian Anda
Dengan demikian, kotoran sapi tidak dianjurkan diaplikasikan pada kondisi segar, namun dalam keadaan sudah terfermentasi sempurna.
Ciri-ciri kotoran sapi sudah terfermentasi sempurna adalah berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.
Sedangkan kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara nitrogen yang relatif tinggi dibanding kotoran hewan lainnya.
Baca Juga:
Minta Keadilan! Ketua RT dan RW di Perumahan Cinere Estate Digugat Rp40 Miliar
Kelebihan unsur nitrogen dalam kotoran ayam adalah bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu, walaupun lebih baik terdekomposisi dahulu sebelum diaplikasikan ke tanaman.
Kandungan unsur nitrogen tinggi membuat pupuk kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek.
Hal yang harus diwaspadai jika menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam adalah keberadaan bakteri salmonella dan penggunaan obat-obatan serta hormon, sehingga hasil panen tidak dapat disebut produk organik.