WALINKI ID | Perum Bulog ditugaskan untuk menjalan program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe sebesar Rp 1.000 per kilogram, total anggarannya Rp 955 miliar. Hal ini merupakan hasil Rapat Koordinasi Terbatas yang dilakukan pada Minggu (13/3/2022).
"Mengenai stabilitas harga kedelai sesuai hasil Rakortas Perum Bulog akan menghubungkan importir dengan koperasi tahu tempe maka bila Bulog ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional maka penugasan dapat diberikan langsung tanpa persetujuan Kementerian BUMN," kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (24/3/2022), melansir CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Harga Kacang Kedelai Meroket, Pengrajin Tahu Rumahan Terancam Bangkrut
Dalam paparannya pemberian bantuan pengganti selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe disepakati dengan harga Rp 1.000 per kilogram. Dengan sumber anggaran dari pemanfaatan dana CSHP (Cadangan Stabilisasi Harga Pangan).
Nantinya Menteri Perdagangan akan segera menugaskan Perum Bulog sebagai operator untuk melakukan pengadaan dan penyaluran kedelai.
Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini, diperkirakan mencapai Rp 955 miliar dengan asumsi perhitungan 200 ribu ton dikali empat bulan dikali Rp 1.194 per kilogram.
Baca Juga:
Diva Indonesia Kris Dayanti Ternyata Doyan Ubi Cilembu
Selain itu dalam paparan Buwas menunjukkan, syarat penggantian selisih harga yang akan diberikan ke pengrajin tahu dan tempe sebagai berikut :
- Jumlah pengadaan kedelai yang disalurkan ke pengrajin tahu dan tempe dengan pagi maksimal 200 ribu ton per bulan selama 4 bulan
- Jumlah anggota koperasi produsen tahun dan tempe Indonesia (Kopti) sebagai sasaran penerima bantuan kedelai sesuai data Kemenkop UKM.
- Harga pembelian kedelai (harga lelang) Perum Bulog di tingkat importir dan harga pembelian perum bulog di tingkat petani untuk kedelai lokal
- Penetapan harga jual kedelai af gudang importir kepada anggota Kopti
- Margin fee dan biaya perum Bulog sebesar Rp 194 per kilogram bersifat sementara yang kemudian akan dilakukan review oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, mengatakan dari arahan Rakortas Bulog ditugaskan untuk membantu pengrajin tahu tempe membayar selisih harga. Jadi anggaran itu bukan untuk importasi melainkan hanya membayarkan selisih harga sekitar Rp 1.000 per kilogram.
"Diharapkan jadi Rp 11 ribu beban produsen (tahu tempe) Bulog ditugaskan untuk 4 bulan dan besarannya adalah 200 ribu ton kedelai. Artinya perhitungan kita disitu anggaran yang disediakan Rp 900 an miliar," katanya. [tum]