Wahanakonsumen.com | Terjadinya gangguan pasokan kedelai di Brazil dan Amerika Serikat menyebabkan harga kedelai global naik. Akibatnya harga tempe dan tahu dalam waktu dekat akan naik.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan, perkembangan harga dari CBOT (Chicago Board of Trade) harga pada Februari ini mencapai US$15,77 per bushels, dengan tingkat harga di importir mencapai Rp11.240 per kilogram. Dalam beberapa waktu ke depan harga akan mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Mendag Zulhas: Harga Kedelai Naik Imbas Melemahnya Rupiah
"Menurut informasi yang diterima kenaikan ini bisa sampai Mei yang diperkirakan mencapai harganya di US$15,79 per bushels baru akan turun Juli perkiraannya hanya US$15,74 per bushels di tingkat importir," kata Oke dalam konferensi pers, Jumat (11/2/2022).
Kenaikan disebabkan gangguan pasokan di Brazil dimana terjadi penurunan produksi dari 140 juta ton menjadi 125 juta ton. Selain itu di Amerika Serikat juga terjadi inflasi yang berdampak pada harga input produksinya.
Imbasnya, harga tahu/tempe juga akan melonjak. Oke harga tempe diperkirakan mengalami kenaikan menjadi Rp10.300 - 10.600 per kilogram. Demikian juga dengan harga tahu diperkirakan menjadi Rp52.450 - 53.700 per papan. Atau naik menjadi Rp650 - 700 per potong.
Baca Juga:
Bulog Subsidi Harga Kedelai Rp 1.000 per Kilogram Hingga Desember 2022
Dimana saat ini perajin harus membeli Kedelai dengan harga bahan baku mencapai Rp11.500 per kilogram. Sehingga kenaikan harga ini tidak bisa dihindarkan.
Sehingga ada ada kenaikan 300 rupiah per kilogram untuk tempe maka ada kenaikan Rp50 per potong untuk tahu, jika harga pembelian kedelai dari perajin di harga Rp11.500 per kilogram. [tum]