WahanaNews-Tani | Sejumlah orang yang mengikuti program Petani Milenial Provinsi Jawa Barat justru malah mengalami kerugian, alih-alih mendapatkan untung berlipat.
Program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini kini menyisakan sejumlah kisah pilu.
Baca Juga:
Cetak SDM Petani Unggul, Generasi Z Diminta Aktif di Dunia Pertanian
Seperti diberitakan suara.com Sabtu (4/2/2023) lebih parah lagi, peserta program tersebut merasa dijebak, karena pada akhirnya mereka terlilit utang dari bank penyalur dana program.
Apa itu program Petani Milenial?
Menengok laman jabarprov.go.id, Petani Milenial diklaim sebagai program pertanian masa depan. Pertanian ini dilakukan dengan sejumlah inovasi dan pemanfaatan teknologi digital.
Baca Juga:
Dinilai Inovatif, Ketua DPD Minta Petani Milenial Buka Pasar
Imej yang hendak ditonjolkan dalam program ini adalah pertanian dengan wajah baru yang modern, mandiri, produktif dan berkelanjutan.
Program Petani Milenial diluncurkan pada Maret 2021. Masih dari laman yang sama, Pemprov Jabar mengklaim hingga kini jumlah petani milenial yang aktif berjumlah 7.390 orang. Sementara jumlah petani yang mendaftar pada 2022 mencapai 21.166 orang.
Semua yang tertera di laman resmi Pemprov Jabar tersebut merupakan konsep ideal. Namun dalam penerapannya ada sejumlah permasalahan.