Wahanatani.com | Pertanian telah memasuki era teknologi. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, cara-cara pertanian konvensional harus ditinggalkan.
"Pertanian telah memasuki era teknologi. Artinya, kita sudah harus meninggalkan cara-cara lama dalam bertani. Penggunaan alsintan harus dikedepankan. Karena dengan alsintan produktivitas bisa ditingkatkan," kata pria yang akrab disapa SYL itu dalam keterangannya pada Sabtu, (16/4/2022).
Baca Juga:
Bupati Sambas Salurkan 174 Unit Alsintan untuk Dukung Peningkatan Hasil Pertanian
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), menyerahkan bantuan sejumlah alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pertanian Banyuasin, Sumatera Selatan melalui Program KUR Taksi Alsintan.
Penyerahan alsintan tersebut merupakan bagian dari pengembangan program Taksi Alsintan melalui kredit usaha rakyat (KUR) untuk Provinsi Sumatera Selatan.
Dirjen PSP, Ali Jamil mengatakan, dengan memanfaatkan KUR, tidak ada lagi petani yang harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli berbagai jenis alsintan sesuai kebutuhannya.
Baca Juga:
Bulog Bantu Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Blora
"Gunakanlah uang yang sudah disiapkan pemerintah melalui program KUR ini yang seharusnya tersedia di Bank Negara maupun Bank-bank Daerah untuk membangun pertanian kita. Kuncinya, kalo sudah panen bapak/ibu jangan lupa bayar utangnya/kreditnya. Pemuda pemuda ini, anak anak milenial ini berpikirnya harus visioner, harus berpikir cerdas melihat masa depan yg cerah, seperti apa harus mengubahnya," katanya.
Ali mengajak insan pertanian dapat memanfaatkan peluang yang ada.
"Tahun 2020 KUR yang dialokasikan kepada pertanian sebesar Rp50 triliun, dan realisasinya Rp55 triliun, yang ada tunggakan itu hanya 0,03 persen. Itu tugasnya PPL, Pak Kadis, Pak Bupati tugaskan itu PPL untuk mengawasi KUR itu. KUR itu dibayar nanti setelah panen, jangan dilupakan utangnya. Bunga KUR masa pandemi ini direlaksasi 3 persen," jelasnya.