Wahanatani.com | Pertanian telah memasuki era teknologi. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, cara-cara pertanian konvensional harus ditinggalkan.
"Pertanian telah memasuki era teknologi. Artinya, kita sudah harus meninggalkan cara-cara lama dalam bertani. Penggunaan alsintan harus dikedepankan. Karena dengan alsintan produktivitas bisa ditingkatkan," kata pria yang akrab disapa SYL itu dalam keterangannya pada Sabtu, (16/4/2022).
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Ajak Kelompok Tani Penuhi Kebutuhan Pangan IKN
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), menyerahkan bantuan sejumlah alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pertanian Banyuasin, Sumatera Selatan melalui Program KUR Taksi Alsintan.
Penyerahan alsintan tersebut merupakan bagian dari pengembangan program Taksi Alsintan melalui kredit usaha rakyat (KUR) untuk Provinsi Sumatera Selatan.
Dirjen PSP, Ali Jamil mengatakan, dengan memanfaatkan KUR, tidak ada lagi petani yang harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli berbagai jenis alsintan sesuai kebutuhannya.
Baca Juga:
Anak Buah SYL, Muhammad Hatta Tetap Divonis 4 Tahun Penjara
"Gunakanlah uang yang sudah disiapkan pemerintah melalui program KUR ini yang seharusnya tersedia di Bank Negara maupun Bank-bank Daerah untuk membangun pertanian kita. Kuncinya, kalo sudah panen bapak/ibu jangan lupa bayar utangnya/kreditnya. Pemuda pemuda ini, anak anak milenial ini berpikirnya harus visioner, harus berpikir cerdas melihat masa depan yg cerah, seperti apa harus mengubahnya," katanya.
Ali mengajak insan pertanian dapat memanfaatkan peluang yang ada.
"Tahun 2020 KUR yang dialokasikan kepada pertanian sebesar Rp50 triliun, dan realisasinya Rp55 triliun, yang ada tunggakan itu hanya 0,03 persen. Itu tugasnya PPL, Pak Kadis, Pak Bupati tugaskan itu PPL untuk mengawasi KUR itu. KUR itu dibayar nanti setelah panen, jangan dilupakan utangnya. Bunga KUR masa pandemi ini direlaksasi 3 persen," jelasnya.
Ali menjelaskan, realisasi KUR tahun lalu di 2021 adalah Rp70 triliun target dan terealisasi Rp85 triliun.
"Alhamdulillah dari data kita NPL nya sekitar 0,6 persen,di tahun lalu nya dan tahun 2020 targetnya Rp50 triliun realisasinya Rp55 triliun, NPL 0,03 persen. Kita berharap di tahun 2022 ini dengan target KUR sekitar Rp90 triliun dapat dimanfaatkan oleh petani dgn sebaik2x nya dan mudah-mudahan cukup serta berdampak signifikan positif terhadap kinerja pertanian kita," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumsel, Bambang Pramono mengaku sengaja datang ke sini untuk menyerahkan alsintan dalam program taxi alsintan.
"Program ini sudah dicanangkan oleh Menteri Pertanian. Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Banyuasin, dipilih untuk menjadi tempat model pengembangan program taxi alsintan. Untuk itu kami dari Dinas Pertanian Provinsi ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi serta dukungan yang tiada henti kepada kabupaten banyuasin didalam program pengembangan program, baik didalam kementerian,dari provinsi maupun program bangkitnya Kabupaten Banyuasin," katanya.
Bupati Banyuasin, H. Askolani mengatakan pertanian Banyuasin itu sangat memungkinkan dikembangkan.
"Kita masih sangat yakin nambah luas lahan tanam,sangat mungkin nambah hasil produksi," katanya.
Menurutnya, Kabupaten Banyuasin sudah ada yang bisa diatas 8 ton hasil gabahnya.
"Makanya mari sama sama kita membangun, membangun Indonesia, membangun pangan Indonesia. Dari Banyuasin saja selesai urusannya,kami sekarang sedang ujicoba drone biar biaya usahatani bisa lebih efektif dan efesien,dan kami sedang mengembangkan petani milenial,dan kami memberikan arahan, motivasi sesuai dengan yang dicanangkan Pak Menteri Pertanian dan Pak Presiden," pungkasnya. [tum]