Wahanatani.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menggeber program ”Jagoan Tani” bagi para milenial setempat.
Mereka diajak menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya. Hadiah Rp 125 juta disediakan bagi para kandidat terpilih sebagai stimulus modal usaha.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
“Program ini sudah berjalan sejak lima tahun lalu. Dan alhamdulillah, animo peminatnya terus tinggi. Jagoan Tani kami gelar sebagai upaya melakukan regenerasi petani, karena ini adalah tantangan kita bersama saat ini,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (2/4/2022).
”Kami terus ajak anak muda untuk mau masuk bisnis pertanian. Jika tak ada regenerasi, ke depan semakin sedikit yang menggeluti pertanian,” tambah Ipuk.
Ipuk menyebut, potensi usaha di sektor pertanian sangat terbuka lebar mulai dari hulu hingga hilir. Ini menjadi peluang usaha yang harus ditangkap para milenial.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
“Pertanian bukan lagi sebuah pekerjaan remeh. Melainkan peluang bisnis yang menjanjikan. Terlebih sudah ada teknologi modern, semuanya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien,” tegas Ipuk.
Sejumlah mentor bakal dihadirkan untuk ”mencuci otak” anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada dosen hingga ada praktisi.
Kali ini para mentor yang dilibatkan Udin Andryza, CEO Nusa Fresh yang beberapa waktu lalu melakukan ekspor buah naga dan hortikultura produk Banyuwangi; Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida. Pabriknya berlokasi di Banyuwangi. Juga ada Dzulfikri Putra, CEO Kang Duren, founder marketplace untuk durian; serta Ervina Wahyu, Dekan Fakultas Pertanian Untag; dan Luh Putu S dari Universitas Jember.