WahanaTani.com I Lembaga Pangan Internasional (FAO) pernah memperingatkan negara-negara di dunia, beberapa waktu lalu, ihwal prediksi terjadinya krisis pangan. FAO memperkirakan, krisis pangan terjadi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan bencana bisa memperparah itu.
Namun bangsa ini patut bersyukur berhasil mencatatkan kinerja produksi beras yang terus surplus dalam tiga tahun terakhir ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pernah menyebutkan Indonesia mengalami surplus beras dari tahun ke tahun sejak 2018. Pada 2018, tercatat beras Indonesia surplus hingga 4.370.000 ton.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Infrastruktur Areal Lumbung Pangan di Wanam, Merauke
Kemudian pada 2019, surplus beras mencapai 2.380.000 ton dan tahun lalu, Indonesia masih surplus beras hingga 1.970.000 ton. Data BPS juga menyebutkan sejak 2019 hingga September 2021, tidak ada impor beras umum di Indonesia.
Meskipun adanya data-data itu sangat menyejukkan, pemerintah tetap memberikan perhatian yang serius soal pangan. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo pun telah meminta kepada menterinya agar rencana pembangunan food estate tetap dilanjutkan.
Dulu, masyarakat tentu pernah mendengar program Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) pada 2010. Di era Pemerintah Joko Widodo, rencana menjadikan rencana pendirian sentra atau lumbung pangan tetap diteruskan. Pasalnya, merujuk pernyataan FAO masalah kelaparan dan ketahanan pangan harus menjadi perhatian dunia.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Oleh karena itu, Presiden Jokowi telah meminta Kabupaten Merauke sebagai salah satu lumbung pangan nasional bersama dua lokasi lainnya di Kalimantan Tengah dan di Sumatra Utara. “Dua lumbung pangan terpadu (di Kalteng dan Sumatra Utara) agar diselesaikan paling tidak tahun ini,” ujar Presiden Jokowi, saat Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021.
Terlepas pemerintah telah menetapkan dua provinsi itu untuk dipercepat sebagai lumbung pangan nasional, Merauke sebenarnya pantas menjadi daerah berikutnya yang ditetapkan sebagai kawasan lumbung pangan nasional.
Bayangkan, Kabupaten Merauke memiliki potensi seluas 1,28 juta hektare (ha) lahan pertanian. Saat ini, kabupaten yang terletak di paling timur Indonesia itu bisa dikatakan sangat siap untuk menjadi lumbung pangan, baik dari infrastruktur, SDM, cuaca, budaya, dan sebagainya. Saat ini, kabupaten itu mampu memasok kebutuhan pangan untuk Provinsi Papua dan Maluku.