Pendataan Masih Berlangsung
Menurut dia, kacang-kacangan terancam busuk jika terendam banjir. Sementara ini, data yang masuk dari Kecamatan Cipari.
Baca Juga:
BMKG Wanti-wanti Potensi Bencana Hidrometeorologi di Masa Transisi Kemarau
Di kecamatan ini, ada 19 hektare tanaman kacang-kacangan dan jagung di tiga desa yang terdampak banjir tersebut.
“Seperti itu. Ada yang kebanjiran, itu yang paling riskan itu kan tanaman kacang-kacangan. Kalau untuk tanaman padi, itu wilayah timur, itu ada juga, hanya roboh,” dia menjelaskan.
Melati mengungkapkan, meski skala banjir dan angin kencang mencakup wilayah yang luas, namun dia optimis dampaknya tidak sebesar banjir pada Maret 2022 lalu.
Baca Juga:
Sirkulasi Siklonik di Laut Cina Selatan, BMKG: 8 Provinsi Siaga Bencana
Pasalnya, rendaman ke tanaman padi dan lainnya hanya berlangsung singkat, sekitar sehari atau dua hari.
Dia yakin bencana ini tidak sampai membuat tanaman padi puso. Hanya saja, dipastikan terjadi penurunan kuantitas dan kualitas produksi padi di wilayah terdampak.
“Kalau puso tidak. Tapi ada penurunan kualitas karena tanaman roboh dan terendam sehari,” ucap dia. [jat]