Namun, tambah Agus, upaya itu juga dinilai masih belum bisa mengantisipasi musim kemarau ini, mengingat lahan pertanian yang mengalami kekeringan di Kota Balikpapan sendiri cukup luas.
"Kalau tidak dilakukan penyiraman, mungkin tanaman ini sudah gagal panen. Sayang, tomatnya sudah mulai berbuah, hanya memang kapasitas air di kolam penampungan terbatas," tandasnya.
Baca Juga:
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis: Wilayah RI Terdampak hingga Agustus 2024
Selain terancam gagal panen, kondisi musim kemarau juga mengakibatkan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh para petani semakin membengkak.
"Kami harus mengeluarkan biaya tambahan seperti menambah jumlah pekerja, serta biaya bahan bakar untuk mesin pompa," pungkasnya. [alpredo]