Jenis pupuk cair ini dapat kamu gunakan untuk berbagai jenis sayuran, buah, hingga bunga. Selain disiram, cairan ini juga bisa disemprotkan langsung ke daun tanaman.
Kulit buah yang disaring dapat kembali dimanfaatkan dengan meletakkannya di tempat kompos atau hanya sekadar dipotong dan disebarkan di atas tanah saja.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
4. Membuat Kompos
Metode ini memerlukan beberapa peralatan dan langkah-langkah yang lebih kompleks. Singkatnya metode ini akan mengubah campuran bahan organik menjadi kompos. Untuk membuat kompos, kamu dapat menggunakan wadah tertutup mauput pot yang tidak terpakai.
Campurkan kulit buah dengan bahan organik lainnya seperti daun kering, sampah sayuran, dan serbuk kayu. Jika sudah penuh, lalu tutup dengan tanah.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
Untuk mempercepat proses pengomposan, kamu dapat menambahkan cairan aktivator seperti EM4. Kompos dapat dipanen setelah 2-3 bulan, lalu kamu hanya perlu menambahkannya ke tanah atau pot tanaman. [jat]