Wahana-Tani, Kudus – Ketua komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sudin meminta pemerintah memperbanyak jumlah kios pupuk yang menjual pupuk nonsubsidi untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk, ketika alokasi pupuk subsidi yang mereka terima berkurang.
"Selama ini, alokasi pupuk bersubsidi yang bisa dialokasikan oleh pemerintah setiap tahun memang berkurang. Makanya, perlu dicarikan solusi. Salah satunya dengan menyiapkan pupuk nonsubsidi," ujarnya Sudin ketika melakukan kunjungan kerja spesifik bersama anggota Komisi IV DPR RI di Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (26/9/2023) melansir ANTARA.
Baca Juga:
Mentan Minta Wartawan Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal
Agar petani mudah mendapatkan pupuk non subsidi, kata dia, solusinya jumlah kios penyedia pupuk non subsidi harus diperbanyak agar petani juga mudah mendapatkannya.
Ia mengakui tidak ingin ketika petani hendak membeli pupuk nonsubsidi di pasaran, ternyata juga susah.
Harapannya, kata dia, tahun 2023 ada penambahan 1.000 kios pupuk nonsubsidi, sedangkan tahun 2024 ada penambahan lagi sebanyak 1.500 kios.
Baca Juga:
Situbondo Usulkan Pupuk Subsidi Kementan untuk Kelompok Petani di LMDH
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan menambahkan bahwa keluhan petani soal pupuk memang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Sedangkan alokasi yang diterima setiap tahun memang berkurang.
Untuk saat ini, kata dia, khusus untuk pupuk urea tersedia cukup, sedangkan yang menjadi permasalahan petani di Kecamatan Undaan merupakan pupuk NPK karena alokasi untuk jadwal musim tanam berikutnya sudah diambil lebih awal.
Salah satu solusi mengatasi keterbatasan pupuk bersubsidi, kata dia, petani perlu mencoba menggunakan pupuk organik. Tahap awal bisa dilakukan kombinasi pupuk kimia dengan organik, sebelum nanti benar-benar didominasi pupuk organik.