Wahanatani.com | Mengantisipasi perubahan iklim, diharapkan meminimalir dampak terhadap peningkatan produksi pangan nasional.
Untuk itu Kementerian Pertanian mengembangkan program Pertanian Cerdas Iklim (Climate Smart Agriculture/CSA).
Baca Juga:
G2C2: Perempuan Muda Hadapi Krisis Iklim
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDM Kementan) Leli Nuryati mengatakan,perubahan iklim secara global saat ini menjadi salah satu tantangan pembangunan sektor pertanian di tanah air.
"Untuk mengantisipasi perubahan iklim perlu penerapan climate smart agriculture," ujarnya dalam webinar bertajuk "Climate Smart Agriculture untuk Pertanian yang Berkelanjutan dan Mendukung Ketahanan Pangan" di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Pertanian cerdas iklim atau climate smart agriculture, lanjutnya, merupakan salah satu streegis pengembangan pertanian modern berbasiskan teknologi ramah lingkungan serta cerdas dalam manfaatkan sumber daya alam khususnya air.
Baca Juga:
PLN Lakukan Berbagai Inisiatif Jalankan Arahan Presiden untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Oleh karena itu, melalui penerapan pertanian cerdas iklim para petani diharapkan mampu manfaatkan teknologi informasi atau menggunakan teknologi internet dalam melakukan budidaya pertanian.
Terkait hal itu, Leli menyatakan, BBPSDMP menerapkan pola diseminasi atau penyebaran informasi pembangunan pertanian, edukasi dan pelatihan kepada petani berbasis online untuk membekali mereka teknologi berbasis pertanian cerdas iklim.
Teknologi pertanian cerdas iklim yang bisa diterapkan petani, tambahnya, diantaranya penggunaan bibit unggul, rendah emisi dan bermutu, penggunaan bahan organik, penggunaan puuk berimbang, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) terpadi dan pengukuran emisi gas rumah kaca.