Ali melanjutkan, alsintan memudahkan petani dalam mengolah budi daya pertanian. Misalnya, dalam menghemat waktu pengolahan lahan. Dengan cara tradisional, petani membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mengolah lahan seluas satu hektare (ha). Dengan alsintan, mereka hanya membutuhkan waktu beberapa jam.
“Artinya, petani dapat menghemat biaya produksi dengan menggunakan alsintan. Masa tanam pun lebih cepat,” kata Ali.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Ajak Kelompok Tani Penuhi Kebutuhan Pangan IKN
Tak hanya itu, alsintan juga dinilai mampu membantu petani mendapatkan nilai tambah dari lahan pertanian mulai hulu hingga hilir.
Sementara itu, Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan Andi Nur Alamsyah mengatakan, alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan pemasukan lebih kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
Selain itu, Kementan juga mendorong pengelolaan alsintan melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sehingga pemanfaatannya lebih efektif dan optimal.
Baca Juga:
Anak Buah SYL, Muhammad Hatta Tetap Divonis 4 Tahun Penjara
“Dengan begitu, petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bantuan alsintan dan mendapatkan nilai tambah,” imbuh Andi. [tum]