WahanaNews-Persona | Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menyerahkan secara simbolis bendera merah putih kepada masyarakat di Provinsi Aceh. Bendera tersebut diterima oleh pimpinan dewan perwakilan rakyat aceh, penjabat (pj.) gubernur aceh, dan kepala daerah se-provinsi Aceh. Selain itu juga oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh pelajar di Provinsi Aceh.
Diketahui, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga:
Sebelas Desa Persiapan di Kutai Timur Masih Menunggu Keputusan Kemendagri
Pada prosesi penyerahan bendera merah putih di Tamansari Bustanus Salatin Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh hari ini, Wempi mengatakan dirinya menerima amanah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk membagikan bendera di Provinsi Aceh. Sekaligus untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat Aceh.
"Pak Wamen ke Aceh supaya bisa dikenal oleh rakyat, karena orang gelap seperti saya (Wempi) ada mengokohkan persatuan Republik Indonesia," ujar Wempi dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/8/2022).
Wempi mengatakan kehadirannya sebagai orang timur Indonesia di wilayah Aceh memberikan harapan besar bahwa dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya baik Aceh maupun Papua merupakan bagian dari kekuatan besar yang dimiliki Indonesia.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Tunda Penyaluran Bansos Hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai
"Memang saya lebih gelap (kulitnya), karena saya berada di paling ujung timur Indonesia yang melihat matahari lebih duluan dari Bapak/Ibu sekalian," kata Wempi.
Diungkapkan Wempi, ada kepercayaan yang diberikan Presiden Joko Widodo kepadanya untuk menjadi Wamendagri. Salah satunya untuk mengokohkan keyakinan generasi muda Aceh juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia.
"Saya mewakili masyarakat dari timur Indonesia yang diberi mandat kepercayaan oleh Bapak Presiden RI, ternyata orang timur seperti saya juga diberi kesempatan oleh negara untuk bisa menjadi pemimpin bangsa di republik ini," terangnya.