Keduanya dinilai sebagai sosok dengan karakter politik yang mengutamakan keberagaman, pluralitas, inklusivitas, dan persatuan.
"Rencana pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto suatu pertemuan negarawan yang memang sama-sama punya garis politik tentang keberagaman, tentang inklusivitas," tegasnya.
Baca Juga:
Momentum Pilkada, Pengamat Politik Harap KPU Aktif Sosialisasi Nyata
Ia menganggap keduanya sama-sama hal menghidupi semangat keindonesiaan dan kenusantaraan.
"Jadi artinya bahwa dua sosok ini sangat homogen dari sudut keindonesiaan dan kenusantaraan kita," ujarnya. [afs]