Tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia selanjutnya adalah Johannes Latuharhary. Pria kelahiran Maluku Tengah ini menjadi pejuang yang mendorong Maluku masuk ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Saat pengumuman kemerdekaan Indonesia di Jakarta, Latuharhary merupakan orang yang membawa kabar berita tersebut kepada rakyat Maluku. Berkat peran besarnya, ia diangkat menjadi gubernur pertama di Maluku sampai tahun 1954.
7. Soekarni
Baca Juga:
Peringati Bulan Bung Karno, Kader PDI-Perjuangan Jalan Sehat Bareng Tri Adhianto & Ono Surono
Soekarni merupakan salah satu orang yang menginisiasi upaya penculikan Bung Karno dan Bung Hatta. Soekarni memiliki nama lengkap yakni Soekarni Kartodiwirjo. Ia lahir pada 14 Juli 1916. Soekarni sempat menamatkan pendidikan di Sekolah Mardisiswo, Blitar. Berkat pendidikannya tersebut, ia mengenal istilah nasionalisme dari Moh. Anwar. Pada 1967, Soekarni ditunjuk sebagai angggota DPA (Dewan Pertimbangan Agung).
8. Chaerul Saleh
Bersama Soekarni, Wikana, dan pemuda Menteng 31 lainnya, Chaerul Saleh menuntut Bung Karno dan Bung Hatta agar segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat pada 13 September 1916. Dalam catatan sejarah, ia pernah dipercaya menduduki jabatan penting seperti Menteri, Wakil Perdana Menteri, dan juga Ketua MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).
Baca Juga:
Bupati Karo Tinjau Proyek Pelebaran Jalan, Usulkan Pemugaran Akses ke Rumah Pengasingan Bung Karno
9. Ahmad Subardjo
Ahmad Subardjo lahir pada 23 Maret 1897 di Karawang, Jawa Barat. Ia menjadi perantara yang meyakinkan pemuda untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta saat peristiwa Rengasdengklok. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo merupakan anak bungsu dari dari Teuku Muhammad Yusuf dan priayi Aceh.
10. Otto Iskandar Dinata