Oto.WahanaNews.co | Sejarah otomotif Tanah Air lahir lebih dari 120 tahun silam, tepatnya pada masa kolonial Belanda. Penjualan mobil di Indonesia ada sejak negara ini berada saat pemerintahan Belanda.
Perdagangan mobil kala itu mendorong beberapa merek otomotif Amerika dan Eropa masuk ke Indonesia dengan mitra para pengusaha lokal. Pengusaha lokal inilah yang memasarkan mobil dengan perannya sebagai importir.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Kendaraan bermotor pertama yang tiba di Indonesia adalah sepeda motor dua silinder Hildebrand und Wolfmüller dari Jerman, yang dibawa warga Inggris John C Potter pada 1893. Dia merupakan seorang ahli mesin di Pabrik Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur.
Setahun setelahnya mobil pertama masuk Indonesia yang dipesan Susuhunan Pakubuwono X. Penguasa Keraton Kasunanan Surakarta tersebut membeli sebuah mobil buatan Jerman, yaitu Benz Victoria.
Setelah itu, banyak kaum elit Belanda dan pribumi membeli mobil. Kemudian muncul komunitas otomotif di berbagai daerah, antara lain Soerabajasche Auto Club (nantinya berubah menjadi Java Auto Club), Semarangsche Auto Club, Nederlands Indie Automobiel Club, dan Deli Automobile Club.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Keberadaan komunitas tersebut secara tidak langsung berperan dalam perkembangan pariwisata di Hindia Belanda. Anggota komunitas sering berpelesir ke tempat-tempat wisata yang indah.
Ada pula fenomena berupa kompetisi pemecahan rekor waktu perjalanan Batavia-Surabaya menggunakan mobil atau sepeda motor yang diinisiasi Decnop pada 1912.
Pada era pasca-kemerdekaan, semua industri milik asing diakuisisi kaum pribumi. Ini berlaku pula pada industri otomotif.