Oto.WahanaNews.co | Industri otomotif terus mengalami pemulihan. Hal ini terlihat dari capaian penjualan pada 2021 yang berakhir manis. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan, target yang ditetapkan pada tahun lalu sejumlah 850 ribu unit.
Realisasinya, industri otomotif pada 2021 mampu melampaui target dengan pencapaian 887 ribu unit. Hal itu pun membuat asosiasi yakin kalau pasar tahun ini mampu kembali mengalami peningkatan. "Kami berharap, pasar tahun ini bisa mencapai 900 ribu unit," kata Jongkie kepada, Rabu (12/1).
Baca Juga:
Pasar Domestik Stagnan, Industri Otomotif Masih Agresif Bidik Ekspor
Artinya, pasar otomotif Tanah Air secara bertahap akan mulai kembali pada kondisi normal yang rata-rata penjualanya berada pada level satu juta unit. Dia yakin, target itu bisa tercapai mengingat kondisi perekonomian nasional yang terus mengalami pertumbuhan.
Di satu sisi, capaian itu juga masih sangat tergantung pada kondisi pandemi serta keputusan soal insentif pajak untuk tahun ini. "Tapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan naik sekitar lima persen. Hal ini juga jadi salah satu instrumen yang membuat kami optimistis target penjualan mobil tahun ini bisa tercapai," ucapnya.
Pengamat otomotif Bebin Juana juga menilai, pasar tahun ini memiliki peluang untuk naik ke level 900 ribu unit. "Tahun lalu sudah berhasil menembus level 800 ribu unit, maka pasar tahun ini berpeluang untuk mengalami peningkatan di atas 10 persen," kata Bebin.
Baca Juga:
PT Chery Sales Indonesia Tambah Kuota Harga Spesial Chery Omoda E5
Namun, sama seperti Gaikindo, Bebin juga menilai, capaian itu masih sangat bergantung pada kondisi pandemi pada tahun ini. Jika ternyata pandemi bisa terus ditekan, pasar otomotif dapat terus naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bebin juga melihat, ada hal lain yang dapat mendorong pertumbuhan penjualan pada tahun ini. Skema pajak terbaru yang berbasis emisi diperkirakan akan mengubah tren penjualan kendaraan pada tahun ini. "Hal ini membuat masyarakat terdorong untuk membeli kendaraan ramah lingkungan," ujarnya.
Dampak regulasi berbasis emisi diperkirakan baru akan mulai terlihat pada tahun ini. Hal ini lantaran sejumlah konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan, seperti battery electric vehicle (BEV) atau hibrida, telah lama menunggu regulasi tersebut.