Oto.WahanaNews.co | Sejak Desember 2021 hingga saat ini, kasus infeksi varian Omicron di Indonesia terus mencatatkan kenaikan. Namun, Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto mengatakan hingga saat ini varian Omicron belum memberikan dampak bagi industri otomotif.
"Mengenai dampak varian Omicron terhadap industri otomotif, sejauh ini belum ada informasi yang signifikan dari para Agen Pemegang Merek (APM)," jelasnya, Senin (17/1).
Baca Juga:
Di GIIAS 2024, PLN Beberkan Layanan Infrastruktur Charging Station Terintegrasi Dalam Aplikasi PLN Mobile
Namun saat diminta penjelasan lebih lanjut mengenai dampak yang terjadi, Jongkie hanya mengatakan, selama Desember sampai pertengahan Januari 2022 tidak terjadi peningkatan penjualan. Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul ke depannya dari varian baru Omicron ini, pelaku usaha terus memperketat protokol kesehatan dan berencana melakukan vaksin ketiga (booster) secepatnya.
Pada Desember 2021, penjualan ritel otomotif mengalami peningkatan. Melansir data Gaikindo, penjualan ritel nasional pada bulan Desember sebanyak 101.479 unit atau mencetak penjualan tertinggi di sepanjang 2021.
Dari sisi manufaktur, Direktur Corporate Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan saat ini belum ada dampak yang berarti dari varian Omicron ke aktivitas pabrik. "Tapi kita tetap harus waspada dengan aksi pencegahan, sistem monitoring dan mitigasi," jelasnya saat dihubungi terpisah.
Baca Juga:
Pertumbuhan Pesat Mobil Listrik di Indonesia: Saingi Thailand, Lewati Jepang!
Adapun saat ini aktivitas pabrik TMMIN masih berjalan dengan normal karena belum ada pembatasan. Bob mengungkapkan saat ini level utilisasi pabrik masih stabil di atas 80%.[gab]