KRT.WahanaNews.co, Jakarta - Ford menarik kembali hampir 43.000 mobil SUV kecil karena ada potensi bensin bocor dari injektor bahan bakar ke permukaan mesin yang panas, yang meningkatkan risiko kebakaran.
Namun upaya penarikan kembali tersebut tidak termasuk memperbaiki kebocoran bahan bakar. Dikutip dari Hindustan Times, Kamis (11/4/2024), penarikan kembali tersebut mencakup SUV Bronco Sport tertentu dari model tahun 2022 dan 2023, serta SUV Escape dari tahun 2022. Semuanya memiliki mesin 1,5 liter.
Baca Juga:
Citroen Bakal Hadirkan MPV Murah di Indonesia
Ford mengatakan dalam dokumen yang diajukan ke regulator keselamatan AS bahwa injektor bahan bakar dapat retak, dan bensin atau uap dapat menumpuk di dekat sumber penyulutan, sehingga berpotensi memicu kebakaran.
Dealer akan memasang tabung agar bensin mengalir dari permukaan panas ke tanah di bawah kendaraan. Mereka juga akan memperbarui perangkat lunak kontrol mesin untuk mendeteksi penurunan tekanan pada sistem injeksi bahan bakar.
Jika hal itu terjadi, perangkat lunak tersebut akan menonaktifkan pompa bahan bakar bertekanan tinggi, mengurangi tenaga mesin, dan menurunkan suhu di ruang mesin, menurut dokumen yang diposting Rabu di situs web Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA). Pemilik akan diberitahu melalui surat mulai 1 April.
Baca Juga:
Tikung LCGC dan MPV, Kini SUV Jadi Favorit Konsumen
Perusahaan tersebut mengatakan dalam dokumennya bahwa mereka mendapat laporan mengenai lima kebakaran di bawah kap mesin dan 14 penggantian injektor bahan bakar yang bergaransi, namun tidak ada laporan mengenai kecelakaan atau cedera.
Dalam sebuah email, Ford mengatakan tidak mengganti injektor bahan bakar karena yakin perbaikan penarikan "akan mencegah terjadinya kegagalan dan melindungi pelanggan."
Perangkat lunak baru ini juga akan menyalakan lampu peringatan di dasbor dan memungkinkan pelanggan berkendara ke lokasi yang aman, menghentikan kendaraan, dan mengatur layanan, kata perusahaan itu. Dokumen NHTSA yang diajukan oleh Ford mengatakan masalah tersebut hanya terjadi pada sekitar 1 persen SUV.