Chrisnoadhi menambahkan, UD Trucks Indonesia juga telah mempersiapkan berbagai sarana pendukung lainnya dalam menyambut kebijakan penerapan Euro 4, khususnya bagi para pelanggannya.
Kesiapan juga ditunjukkan pabrik PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCMVI) di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Pada awal Desember 2021 lalu, pabrik Wanaherang melakukan upacara serah terima secara simbolis kepada PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) atas perakitan pertama Mercedes-Benz Axor yang memenuhi standar Euro 4 di pabrik Wanaherang.
Baca Juga:
Di GIIAS 2024, PLN Beberkan Layanan Infrastruktur Charging Station Terintegrasi Dalam Aplikasi PLN Mobile
Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia Jung Woo Park menjelaskan, penyerahan unit Mercedes-Benz Axor Euro 4 menjadi langkah pertama perusahaan dalam menyambut Standar Emisi Euro 4 yang akan dimulai pada April 2022.
Sementara itu, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril mengatakan, Isuzu memastikan, mulai April 2022, seluruh pabrik Isuzu di Indonesia akan memproduksi mesin sesuai standar Euro4. Isuzu sudah memiliki bekal yang baik yang telah dipersiapkan matang untuk menyongsong standar Euro 4.
Sejatinya, Isuzu sudah siap dengan mesin standar Euro 4. Tepatnya ketika truk Isuzu Giga pada 2011 telah menggunakan mesin common rail. Mesin common rail juga sudah diterapkan pada Isuzu Elf NMR 81 pada tahun 2018.
Baca Juga:
Pertumbuhan Pesat Mobil Listrik di Indonesia: Saingi Thailand, Lewati Jepang!
Selain itu, pada tahun 2019, Isuzu Indonesia juga melakukan ekspor perdana Isuzu Traga ke Filipina yang sudah menggunakan mesin dengan standar Euro 4.
Ia menjelaskan, DNA mesin Isuzu yang irit bahan bakar memungkinkan pelanggan menghemat biaya operasionalnya. Selain itu, mekanik Isuzu di dealer telah siap dan paham bagaimana menangani mesin common rail.
Ia menambahkan, Isuzu sudah menguji konsumsi BBM untuk kendaraan standar Euro 2 dan Euro 4. Ternyata, truk Euro 4 Isuzu lebih hemat BBM 10-12 persen. “Jadi, selain menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik, ternyata juga irit,” ujar Attias.