WahanaNews - Otomotif | Mulai 2023 besok, pabrik mobil Hyundai di Indonesia hanya akan menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik.
Diketahui, PT. Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dan PT. PLN (Persero) pada 23 Desember 2022 lalu menandatangi perjanjian mendapatkan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) untuk pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga:
Masuki Era Kendaraan Listrik, Wamendag: Indonesia Siap Tingkatkan Daya Saing SDM
Ini dilakukan demi mencapai netralitas karbon dan program RE100 (Renewable Energy 100 Percent/Energi Terbarukan 100 Persen) mulai tahun depan.
“Mulai 1 Januari 2023, 100 persen listrik di HMMI berasal dari sumber energi terbarukan dan produk kami akan dibuat dengan 100 persen energi terbarukan,” ujar President HMMI Choi Yoon-seok dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (28/12/2022).
Sekadar informasi, pabrik mobil Hyundai Cikarang beroperasi komersial sejak awal 2022, dengan kapasitas produksi terpasang 150 ribu unit untuk saat ini. Model-model yang sekarang dirakit di sana adalah Hyundai Creta, Hyundai Ioniq 5, Hyundai Santa Fe, plus Hyundai Stargazer.
Baca Juga:
Taksi Terbang Besutan Hyundai untuk IKN Bakal Diuji Bulan Juli
REC sendiri merupakan sertifikat suplai energi ‘hijau’ dari PLN untuk korporasi. REC dijual Rp35 ribu per unit yang setara 1.000 kWh.
Tidak disebutkan, berapa unit REC yang dibeli untuk pabrik mobil Hyundai, juga berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh jenama asal Korea Selatan tersebut.
RE100 sendiri merupakan kampanye dari organisasi nirlaba global The Climate Group dan Carbon Disclosure Project (CDP).