"Jalur SKTT ini berdampingan baik dengan kabel 20 kV maupun kabel 150 kV yang sudah ada sebelumnya, sehingga memerlukan kecermatan dan kehati-hatian dalam pelaksanaan pekerjaannya," tambah Ratnasari.
Selain itu, untuk tahapan pengerjaan SUTT 150 kV Pulogadung II Incomer berhubungan dengan jalur transmisi backbone. Transmisi ini dikerjakan di atas Gantry GI Pulogadung konvensional yang menyuplai listrik untuk pelanggan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Hal tersebut menyebabkan masa pemadaman yang diizinkan tidak bisa terlalu lama untuk menyelesaikan proyek ini," tukas Ratnasari.
Ratna menjelaskan, untuk mengatasi tantangan tersebut pihaknya telah melakukan terobosan, berupa optimalisasi jadwal padam dengan sinkronisasi pekerjaan potong sambung di GIS 150 kV Pulogadung II, bersamaan dengan pekerjaan ekstension GIS 150 kV Penggilingan. (JP)