GIS 150 kV Muara Karang Baru dibangun di bawah transmisi eksisting, sehingga dapat langsung memperoleh pasokan listrik dengan membangun 1 tower SUTT 150 KV Incomer yang disambungkan kepada jalur transmisi eksisting tersebut.
“Proyek ini mendapatkan pasokan listrik dari jalur transmisi SUTT 150 kV PIK – Muara Karang Baru, yang disambungkan menggunakan 1 tower SUTT 150 kV Incomer,” pungkas Ratnasari.
Baca Juga:
Silaturahmi Halal Bihalal, PLN Indonesia Power UBP Labuhan Angin Jalin Kebersamaan
Sementara itu, tiga proyek infrastruktur kelistrikan berikutnya yang juga baru dirampungkan PLN yaitu SKTT Pulogadung II - New Pulogadung Sirkit 2 yang beroperasi pada Kamis (4/11) pukul 01.15 WIB, disusul dengan pengoperasian GIS 150 kV Pulogadung II pada Jumat (5/11) pukul 03.27 WIB, serta SUTT 150 kV Pulogadung II Incomer pada pukul 16.30 WIB.
Ratnasari menuturkan, pembangunan ketiga proyek ini menelan biaya investasi senilai Rp 198,7 miliar dengan TKDN sebesar 59,67 persen.
"Ketiga proyek ini dibangun dalam rangka meningkatkan keandalan dan kapasitas penyaluran untuk wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan sekitarnya," terang dia.
Baca Juga:
Sukses Dukung Kelancaran Arus Mudik Idulfitri 1446 H, PLN Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU Hampir 5 Kali Lipat
Ratna mengatakan, proyek yang terletak di daerah Pulogadung, Jakarta tersebut akan mengalirkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok dan Interbus Transformer (IBT) Bekasi.
“Keberadaan proyek GIS 150 kV Pulogadung ini sangat penting karena berada pada jalur tulang punggung sub-sistem kekistrikan Priok-Bekasi," jelasnya.
Proses pembangunan proyek ini pun tidak terlepas dari tantangan, seperti jalur SKTT Pulogadung II - New Pulogadung yang berada satu lokasi dengan instalasi eksisting lainnya.