Selanjutnya, Mas Wigrantoro menambahkan bahwa Greenport juga mampu meminimalisir emisi. Melalui Greenport pun menjadi solusi dalam efisiensi penggunaan energi, mengedepankan clean coal technology dan implementasi energi terbarukan atau dengan biofuel, kata Mas Wigrantoro.
Seiring berkembangnya jasa Greenport, SUCOFINDO tengah menggarap inovasi lanjutan, yaitu Smart Port. Dalam paparannya, Mas Wigrantoro mengatakan bahwa inovasi ini sejalan dalam meminimalisir dampak perubahan iklim. “Melalui implementasi Smart port diharapkan pelabuhan dapat meningkatkan produktivias dan efisien dalam proses bisnis. Hal ini merupakan respon selanjutnya untuk mengadaptasi tantangan Industri 4.0 dengan menyelaraskan prinsip-prinsip dan perspektif internasional tentang Smart Port ke pelabuhan di Indonesia dan mensinergikan aksi mitigasi perubahan iklim,” terang Mas Wigrantoro.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Ke depannya, Mas Wigrantoro selaku Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) optimis bahwa SUCOFINDO dapat terus memberikan solusi melalui jasa yang dimiliki. “Kami siap menjadi katalisator perubahan positif untuk bumi, khususnya untuk Indonesia dalam mewujudkan kelestarian, kenyamanan, dan keamanan lingkungan,” tutup Mas Wigrantoro.
Selain itu, Kepala Strategic Business Unit Sertifikasi dan Eco Framework PT SUCOFINDO (Persero) Nurbeta Kurniawan mengatakan bahwa SUCOFINDO juga memiliki jasa konsultansi Green Industry dan Green Building. Jasa ini mampu mengurangi penggunaan sumber daya alam: energi, air, dan material, sehingga dapat meminimalkan dampak lingkungan, peningkatan kenyamanan dan kesehatan ruang dalam Industri dan Gedung.
“Jasa konsultansi Green Industry dan Green Building pun mampu mendorong tercapainya efisiensi energi dan potensi penghematan biaya. Dengan adanya efisiensi energi sehingga berdampak pada pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh Industri dan Gedung tersebut,” kata Nurbeta.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
SUCOFINDO pun memiliki jasa Audit Energi dan SNI ISO 50001: 2018. Dengan adanya implementasi ISO ini mampu mengidentifikasi potensi peningkatan kinerja energi dan memastikan terjadinya peningkatan berkelanjutan pada institusi yang disertifikasi.
Nurbeta pun menambahkan bahwa SUCOFINDO memiliki layanan jasa untuk konsultansi penyusunan manifestasi emisi Gas Rumah Kaca. Pada layanan ini SUCOFINDO membantu organisasi untuk membuat baseline emisi yang dihasilkan sesuai dengan standar internasional ISO 14064-1, sehingga dapat membuat kebijakan dekarbonisasi yang tepat dan membantu organisasi untuk monitoring dan melaporkan emisi yang dihasilkan.
“Sebagai upaya mengurangi potensi deforestasi secara ilegal, kami memiliki layanan Sistem Verifikasi Legal Kayu (SVLK). Implementasi SVLK ini mampu meminimalisir eksploitasi kayu dari sumber yang tidak legal dan memperkecil turunnya daya serap karbon oleh hutan dikarenakan illegal logging,” tambah Nurbeta.