Dalam pembangunan kolam retensi ini, Pemkot Bandung membantu SDM dan alat, yakni excavator untuk pengerukan.
"Terpenting hari ini nyangkul perdana dalam rangka merealisasikan tempat ini untuk fungsinya dulu, yang penting retensinya terjadi. Nantinya akan ada anggaran bantuan dari BBWS yang akan membangun di 2023," ungkapnya.
Baca Juga:
Inovasi Bangun Nusantara, LLDIKTI Wilayah IV Punya Program Perguruan Tinggi Membangun Desa
Sementara itu, Plt Wali Kota Cimahi Letkol Inf (Purn) Ngatiyana mengatakan, pembangunan kolam retensi ini merupakan bentuk keseriusan Pemkot Cimahi dan Pemkot Bandung dalam mengatasi banjir di perbatasan kedua daerah.
"Mudah-mudahan dengan pembangunan kolam retensi ini bisa mengurangi debit banjir yang ada di Cilember sampai Cigugur Cimahi. Karena sudah tertampung minimal sekian persen di embung ini. Sehingga tidak terjadi yang lebih besar seperti di Cimindi," tuturnya.
Ngatiyana mengatakan, kolam retensi ini menggunakan lahas seluas hampir 1 hektar, Pemkot Cimahi pun telah membebaskan lahannya senilai Rp33 miliar. Sehingga persyaratan dan perizinan sudah lengkap tinggal pembangunan kolam retensinya.
Baca Juga:
Berkat Transparansi Keuangan, Sajiwa Foundation Raih Predikat WTP Berturut-turut
"Pembangunan kolam retensi atau embung akan dikerjakan anggarannya dari BBWS pada 2023, untuk sekarang pengerukan. Tapi semoga BBWS bisa menyiapkan di 2022 itu lebih bagus, yang jelas dianggarkan 2023," ucapnya.
"Tetapi kita mengambil langkah mengatasi ini. Walau pun belum permanen, kita keruk (tanahnya), kita fungsikan sehingga dapat menampung air lebih besar," tambahnya.
Kolam retensi ini dibangun, untuk mengatasi permasalahan banjir yang biasa terjadi di kawasan Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Cimahi Selatan.