"Keputusan membangun bandara ini sudah melalui proses studi yang sangat dalam. Sehingga dari berbagai aspek dipelajari dan muncullah keputusan untuk membangun bandara ini," ujar Djoko.
Menurutnya, keputusan membangun bandara ini terbilang tepat karena menjadi centroid, yaitu titik-titik keseimbangan di mana nanti bisa memberikan kemanfaatan yang setara dan merata di kawasan-kawasan yang dilayani.
Baca Juga:
BBPJN Jawa Tengah-Yogyakarta: Jembatan Tol Kaligawe Bisa Dilalui Dua Arah
Djoko menyebut, dengan adanya bandara ini, bukan tak mungkin waktu tempuh orang yang melintas di kawasan Mataraman lebih cepat.
Dia mencontohkan, dahulu Surabaya ke Kediri membutuhkan waktu tempuh 4-5 jam, kemudian dengan tol hanya 45 menit, dan adanya bandara ini diharapkan memperpendek waktu tempuh tersebut.
"Tentu ini memberikan suatu keuntungan terhadap peningkatan daripada value dari produk-produk di kawasan ini. Untuk itu, sebenarnya ini sudah melalui proses-proses yang sangat dalam, sehingga keputusan ini diambil dan insyaallah mewakili bagaimana dulu sejarah membangun kerajaan Kediri," katanya.
Baca Juga:
Kompor Gas Meledak, Rumah Dikampung Jawa Terbakar dan Kaki Sakiman Luka Bakar
Selain itu, Djoko menegaskan, hadirnya bandara di Kediri akan berpengaruh terhadap konstelasi peningkatan konektivitas dan aksesibilitas.
Belum lagi akan dibangunnya jalur Pansela oleh Kementerian PUPR akan mendukung hal itu.
Hanya saja, dia menyebut, ada aspek yang harus didalami, yaitu bagaimana peningkatan ini berkontribusi langsung terhadap mobilitas di kawasan Mataraman.