WahanaNews-Health | Penyerapan anggaran kesehatan 2022 senilai Rp 176,7 Triliun atau menurun drastis dari tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mencatat sepanjang 2022 pemerintah sudah merealisasikan anggaran kesehatan senilai Rp 176,7 triliun.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
Terdiri dari, belanja kementerian atau lembaga (K/L) Rp 130,3 triliun, non K/L Rp 10,6 triliun dan TKDD Rp 35,8 triliun.
“Untuk anggaran kesehatan yang tahun 2022 mencapai Rp 176,7 triliun ini turun cukup signifikan,” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (3/1).
Menkeu merinci, pemerintah sudah membelanjakan anggaran kesehatan melalui K/L untuk PBI JKN bagi 96,7 juta jiwa sebesar Rp 45,8 triliun serta klaim pelayanan COVID-19 oleh 342,7 ribu pasien yang merupakan tunggakan 2021 dan 474,4 ribu pasien 2022 sebesar Rp 28,8 triliun.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Selanjutnya, untuk penugasan 4.831 tenaga kesehatan ke daerah tertinggal sudah terealisasi Rp 47,7 miliar, pemeriksaan 53,6 ribu sampel obat, kosmetik dan suplemen kesehatan sebesar Rp 24,3 miliar serta fasilitas dan pembinaan 1.000 HPK bagi 7,4 juta keluarga Rp 42,3 miliar.
Kemudian untuk percepatan penurunan stunting dengan penyediaan makanan tambahan bagi 197,3 ribu ibu hamil kurang energi kronis (KEK) sebesar Rp 178,8 miliar dan 386,4 ribu balita kurus Rp 161,6 miliar.
Serta untuk balik yang mendapat suplementasi gizi mikro sebanyak 24,8 ribu anak sebesar Rp 7,2 miliar dan imunisasi rutin sebesar Rp 1,7 triliun.
"Belanja kesehatan melalui non K/L tersalurkan untuk jaminan kesehatan PNS/TNI/Polri/pensiunan sebanyak 4,2 juta orang sebesar Rp 9,8 triliun serta subsidi pajak DTP kesehatan Rp 567,1 miliar," terang Menkeu.
Kemudian, realisasi belanja kesehatan melalui TKDD digunakan untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)/Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Rp 12,3 triliun, untuk 8.718 Puskesmas Rp 3,4 triliun dan 5.359 balai penyuluhan Rp 0,9 triliun.
Kemudian DAK Fisik Kesehatan Rp 12,9 triliun seperti peningkatan SPA di 4.279 Puskesmas serta Dana Desa penanganan COVID-19 Rp 5,4 triliun.(jef)