WahanaNews.co | Kesehatan gigi dan mulut harus selalu dijaga agar terhindar dari permasalahan kesehatan mulut.
Namun kondisi yang agak sulit dihentikan adalah ketika seseorang memiliki kebiasaan buruk.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Beberapa kebiasaan buruk yang tidak disadari dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Tak hanya pada kesehatan gigi dan mulut saja, kebiasaan buruk juga dapat mempengaruhi kesehatan rahang.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.
Baca Juga:
Solusi Baru untuk Lindungi Konsumen, OJK Luncurkan Pusat Penanganan Penipuan Keuangan
drg. Anastasia menjelaskan beberapa kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan rahang dan persendian pada gigi.
Persendian gigi atau sendi temporomandibular yang memungkinkan rahang untuk begerak ke atas dan ke bawah, sehingga mulut bisa dibuka dan ditutup.
Jika persendian gigi tersebut mengalami gangguan, dapat menyebabkan gangguan pada fungsi rahang dan menimbulkan rasa sakit.
Pertama adalah menggunakan gigi untuk membuka sesuatu yang keras, seperti membuka penutup botol.
Pasalnya beberapa orang memiliki kebiasaan membuka penutup botol dengan gigi.
Kedua, menggigit sesuatu yang keras seperti cangkang kepiting.
Idealnya makan kepiting harus menggunakan alat untuk membuka cangkang tersebut, jika hal tersebut dilakukan dengan gigi dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
drg. Anastasia memaparkan jika gigi digunakan untuk membuka benda terlalu keras atau makan sesuatu terlalu kerasa dapat mengalami proses fraktur gigi.
Fraktur gigi adalah kondisi dimana gigi mengalami retakan atau patah akibat kebiasaan buruk tersebut dan dapat berpengaruh pada persendian gigi atau sendi temporomandibular.
Kebiasaan lain yang mempengaruhi persendian gigi adalah kebiasaan menggigit bibir, baik bibir atas ataupun bawah.
Menurut drg. Anastasia, kondisi ini dapat memicu kejadian maloklusi karena perubahan posisi dari gigi geligi pada rahang yang diakibatkan karena aktivitas menggigit tadi.
Kebiasaan yang keempat ialah kebiasaan menghisap bibir baik bibir bagian atas maupun bawah.
Apabila kebiasaan ini dilakukan pada bibir bagian atas, yang akan terjadi adalah gigi pada rahang atas tersebut akan mengalami kemunduran ke arah langit-langit.
Sedangkan jika kebiasaan ini dilakukan pada bibir bagian bawah, maka yang terjadi adalah rahang bawah akan maju ke arah bibir kita.
Kebiasaan terakhir adalah kebiasaan bernapas menggunakan mulut.
Kondisi ini dapat terjadi baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa yang dipicu karena adanya gangguan saluran pernapasan bagian atas.
Kebiasaan buruk ini harus segera diatasi dan dihentikan sesegera mungkin karena dapat memicu terjadinya maloklusi.
Maloklusi ialah kondisi yang menggambarkan posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal.
Pada kondisi ini, pertemuan gigi antara rahang atas dan rahang bawah akan terganggu yang dapat memicu terjadinya perubahan bentuk wajah akibat dari kebiasaan buruk tersebut.[kaf]