WahanaNews.co | Berdasarkan studi baru di Amerika Serikat, penggunaan vape atau rokok elektrik dapat menyebabkan penyakit gusi.
Popularitas vape telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Bupati Karo: Pemkab Karo Sambut Baik Kehadiran Para investor di Tanah Karo ,Memberikan Kemudahan Perizinan Serta Menjamin Keamanan Investasi
Apa lagi setelah vape dikenalkan sebagai alternatif atau sebagai cara untuk menjauhkan diri dari merokok.
Meskipun vaping bukanlah upaya yang sepenuhnya tidak berbahaya, masih jauh lebih berbahaya merokok atau mengunyah tembakau, dilansir dari Express.co.uk, Selasa (22/2/2022).
Sebuah studi baru menemukan bahwa vape dapat menyebabkan penyakit gusi dengan mengubah komunitas unik bakteri di dalam mulut.
Baca Juga:
Kapolda Jambi Gelar Silaturahmi dengan Organisasi Mahasiswa
Data menunjukkan mereka yang melakukan vaping memiliki komunitas bakteri unik yang telah dikaitkan dengan penyakit gusi.
Meskipun ini bukan hasil yang positif bagi vapers, penelitian ini tetap menunjukkan bahwa mulut vapers, meskipun tidak sesehat non-vapers atau non-perokok, lebih sehat daripada mereka yang menggunakan tembakau.
Profesor Deepak Saxena, dari NYU College of Dentistry, engkat bicara soal hal ini.