Health.WahanaNews.co | Mungkin kita sering merasakan lelah dan tidak ingin melakukan sesuatu. Sampai pada akhirnya tugas yang menjadi tanggung jawab kita menjadi terbengkalai dan membuat kita kelelahan.
Melihat hal itu, tidak sedikit orang yang menganggapnya dengan istilah malas. Padahal belum tentu demikian, mungkin saja kita sedang mengalami burnout. Dua kondisi tersebut memang kerap dikatakan serupa tapi tak sama.
Baca Juga:
Mengawali Tahun Baru, Sequis Ajak Masyarakat Realisasikan Resolusi Sehat
Sebenarnya ada perbedaan antara kondisi kelelahan atau burnout dan malas. Luke McLeod, seorang pendiri dan pelatih meditasi di Soul Alive, studio meditasi virtual di Australia menyebutkan, perbedaan antara malas dan burnout dapat ditandai dari sebuah upaya.
"Perbedaan yang paling jelas adalah tingkat upaya yang dilakukan sebelumnya sehingga mengakibatkan kelelahan," kata Luke.
Menurutnya, burnout adalah kondisi yang membuat kita merasa kelelahan secara mental dan fisik setelah kita berjuang untuk melakukan sesuatu. Sehingga dapat digambarkan ada upaya atau usaha yang mendasari seseorang hingga merasakan kelelahan.
Baca Juga:
Studi Ungkapkan Duduk Lebih Dari 10 Jam Sehari, Tingkatkan Risiko Demensia
Sementara malas disebabkan karena tidak adanya usaha atau upaya yang mendasarinya.
"Bagian yang sulit dari burnout bukanlah penyebab yang mendasarinya, tapi kurangnya kesadaran diri," jelas Luke.
Kesadaran diri yang dimaksud adalah kebiasaan mengucapkan sebuah alasan "saya tidak punya waktu" ketika tidak bisa mencapai titik tertentu.
Ironisnya ucapan seperti itu bisa membuat kita seolah terpaksa untuk meluangkan waktu untuk mencapai sesuatu. Hal inilah yang membuat energi kita cepat habis.
Mengatasi burnout Burnout yang terus dibiarkan dapat memicu kondisi gangguan mental lebih lanjut seperti kecemasan dan depresi.
"Saran saya untuk menghindari burnout, mulailah mengembangkan self-awareness untuk menghindari titik itu sejak awal," katanya.
Di samping itu, beberapa cara seperti mendapatkan tidur yang berkualitas, menghabiskan waktu bersama dengan orang yang dicintai, memperbanyak aktivitas fisik, dan menyingkirkan gadget dapat mengatasi kondisi burnout.
Satu hal yang tak boleh terlewatkan, yaitu berani dan belajar untuk berkata tidak untuk mengerjakan sesuatu yang membuat kita terpaksa saat melakukannya. Sementara untuk mengatasi rasa malas, kita hanya perlu mengembalikan semangat dengan motivasi baru agar lebih produktif.[zbr]