WahanaNews-Health | Masyarakat diimbau agar kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes), pasalnya, kasus covid-19 hingga Kamis (17/11/22) sudah tembus 7.822 kasus.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memprediksi, tren kenaikan Covid-19 masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Hal tersebut diakibatkan banyaknya subvarian baru Omicron yang menyebar, Dicky memprediksi, lonjakan kasus virus corona bakal terjadi hingga akhir Januari 2023.
"Sangat mungkin naik hingga Januari 2023, karena juga saat ini gelombang yang terjadi disebabkan lebih dari satu subvarian," kata Dicky, seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (18/11/2022).
Selain subvarian baru Omicron, menurut Dicky, peningkatan kasus Covid-19 bakal diperparah dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi berlangsung.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Dicky menduga, angka kasus yang dicatat oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini jauh lebih sedikit dari kasus sebenarnya di masyarakat.
Bahkan, sangat mungkin kasus harian Covid-19 di Indonesia sebenarnya tembus angka 50.000.
Penyebabnya tidak hanya subvarian baru Omicron, tetapi juga mobilitas masyarakat yang tinggi dibarengi dengan lemahnya deteksi kasus, penurunan protokol kesehatan, dan buruknya cakupan vaksinasi booster.
"Makin ke sini turunan Omicron ini makin pintar dan bisa menurunkan antibodi, proteksi, entah dari infeksi maupun vaksinasi," ujar Dicky. "Ini tren yang mengkhawatirkan sebenarnya karena akan berpotensi mengurangi efektivitas vaksin ke depan walaupun saat ini masih cukup efektif walau sudah terjadi penurunan," tuturnya.
Dengan adanya perkembangan ini, menurut Dicky, pemerintah seharusnya lebih tegas menerapkan aturan protokol kesehatan di masyarakat dan mempercepat laju vaksinasi dosis ketiga.
"Strategi WFH (work from home, bekerja dari rumah) tetap diperlukan terutama untuk jenis pekerjaan yang bisa remote," kata peneliti keamanan dan kesehatan global itu.
Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan sejak Oktober 2022 imbas subvarian Omicron XBB, XBB.1, dan BQ.1.
Setelah beberapa bulan landai, belakangan, kasus harian Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak melewati angka 5.000, bahkan 8.000 kasus.
Data terbaru Satgas Covid-19 yang dirilis pada Kamis (17/11/2022) memperlihatkan, terjadi penambahan 7.822 kasus virus corona dalam sehari.
Pada periode yang sama, ada 38 kasus kematian dan dan 5.264 pasien sembuh. Angka ini menyebabkan penambahan 2.520 kasus aktif sehingga kini jumlahnya menjadi 60.471 kasus.
Merespons ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker, baik di dalam ruangan maupun saat berkerumun. Dia juga mengingatkan warga untuk segera vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster.(jef)