Masyarakat di Zona Biru secara signifikan membatasi konsumsi makanan olahan, terutama yang mengandung banyak gula tambahan. Sementara mereka mengonsumsi banyak gula alami dari buah-buahan, biji-bijian gandum, dan anggur merah, komunitas ini makan lebih sedikit gula tambahan untuk mencegah penyakit kronis seperti diabetes.
Faktanya, banyak peneliti yang terkait dengan proyek Zona Biru menyarankan untuk membatasi konsumsi gula hingga hanya tujuh sendok teh atau 28 gram per hari. Itu bahkan jauh lebih rendah dari batas 50 gram yang direkomendasikan dalam pedoman diet orang-orang di Amerika Serikat.
Baca Juga:
Dokter Ingatkan Stres Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
3. Daging olahan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang yang hidup paling lama di dunia tidak mengonsumsi banyak daging sama sekali, terutama daging merah. Sejalan dengan itu, orang-orang yang hidup lebih lama di wilayah Zona Biru juga menghindari daging olahan seperti daging deli, bacon, dan sosis.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam Critical Review in Food Science and Nutrition, daging olahan memiliki hubungan yang lebih signifikan dengan penyakit jantung koroner (meningkat 18 persen) daripada daging merah saja (hanya sembilan persen).
Baca Juga:
Yuk, Kenali 8 Faktor Ini yang Dapat Picu Risiko Sakit Jantung
4. Soft drink
Yang terakhir adalah soft drink. Orang-orang di Zona Biru tidak hanya menjauhi gula tambahan secara umum, tetapi juga tidak minum soft drink. Para peneliti di Zona Biru menemukan bahwa mengonsumsi gula tambahan dalam bentuk minuman seperti soft drink secara khusus berbahaya karena nilai gizinya yang rendah, bahkan tidak ada sama sekali.
Faktanya, sering minum soft drink telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, peningkatan risiko diabetes tipe 2, penambahan berat badan dan peningkatan nafsu makan, serta harapan hidup yang lebih rendah.[zbr]