Kain di Daerah Ada Sebutan Utan Welak dan Utan Hawatan.
Cletus menjelaskan, istilah kain di daerahnya sendiri ada sebutan utan welak dan utan hawatan. Pemakaian kain dibedakan berdasarkan tingkat produktivitas para warga di sana.
Baca Juga:
9 Gagasan Pemuda untuk Majukan Sumatera Utara: Buku "Pemuda Bersama Bobby Nasution"
"Utan welak itu yang memakai mereka yang tidak produktif lagi, tidak melahirkan, orang tua. Kalau yang tengah ini bisa dipakai mereka yang masih produktif," ungkap Cletus.
Ada pula pembeda dari sisi jenis kelamin.
"Ada beda kain laki-laki dan perempuan. karena dari tingkah laku, tutur kata, gerak gerik. Maksud orang tua itu lelaki dan perempuan itu memang saling membutuhkan, tapi mereka harus dibedakan untuk menjaga kesopanan dan moralitas," tambahnya.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Ia menyambung, untuk kain yang digunakan perempuan memiliki banyak motif. Sementara, kain untuk para pria kebanyakan polos atau hanya bermotif kotak-kotak.
"Kain-kain untuk orang tua dan tetua adat warnanya tidak terlalu mencolok, yang kaum muda yang mencolok," ucapnya.
Proses Pembuatan