Desa wisata didorong jadi salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi wisatawan di masa libur Lebaran 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut bahwa jika dikemas dengan asyik, tujuan wisata satu ini akan jadi atraksi yang unik.
"Berarti harus ada homestay, harus ada atraksi yang baik (di desa wisata). Juga, tentu (memperhatikan) kesiapan CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan)) dan protokol kesehatan," katanya dalam extended weekly press briefing secara hybid, Senin, 25 April 2022.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Kolaborasi Desa Wisata
Soal kesiapan Desa Wisata menyambut wisatawan di periode libur Lebaran tahun ini, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Oneng Setya Harini, menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan kolaborasi di internal kementerian.
Ia menyebut, "Ini termasuk program revitalisasi yang (bertitik berat) pada bagaimana menyiapkan amenitas untuk CHSE (di desa wisata). Arahnya lebih kepada memperbaiki toilet, penyediaan wastafel, dan penerapan protokol kesehatan."
Baca Juga:
Perputaran Ekonomi Miliaran Rupiah di FBIM dan FKN 2024 Kalimantan Tengah
Lebih lanjut Sandi mengatakan bahwa desa wisata pada dasarnya terbagi dalam beberapa klasifikasi, dari desa wisata rintisan, desa wsiata maju, sampai desa wisata mandiri.
"Program ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021 (telah mengumumkan) 50 besar sampai 300 besar desa wisata.
"Bahkan yang masih dalam kategori (desa wisata) rintisan pun sudah mampu menerima tamu dalam kapasitas tertentu. Sudah disiapkan fasilitas homestay, ada sentra UMKM, dan toilet yang memadai," Menparekraf mengutarakan.